Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Bantah Ada Balon Udara dan "Video Mapping" Ganjar-Mahfud di Monas

Kompas.com - 16/11/2023, 15:09 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola kawasan Monumen Nasional (Monas) membantah adanya video mapping dan penerbangan balon udara bergambar pasangan calon presiden-calon wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD di sana.

Bantahan itu disampaikan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Monas Isa Sanuri, menanggapi beredarnya video kawasan Monas dipakai untuk sosialisasi pasangan capres-cawapres nomor 3 tersebut.

"Enggak ada itu. Penggunaan balon udara di kawasan Monas enggak bisa sembarangan," ujar Isa saat dikonfirmasi, Kamis (16/11/2023).

Baca juga: Anies Ingin Taman Jadi Tempat Bermain, Singgung Rumput Monas yang Tak Boleh Diinjak

Menurut Isa, area Monas termasuk salah satu obyek vital nasional. Karena itu, penggunaan benda terbang, termasuk drone atau balon udara, memerlukan rekomendasi dari Sekretariat Militer Presiden (Setmilpres).

"Karena ini ring satu atau obyek vital. Jadi setiap penerbangan drone, benda terbang, dan balon udara harus mendapatkan rekomendasi dari Setmilpres," kata Isa.

Dalam video yang beredar di media sosial X, terlihat balon udara berwarna merah dan putih terbang di area Monas. Balon udara itu menampilkan wajah Ganjar dan Mahfud.

Video itu juga menampilkan video mapping di Tugu Monas yang menampilkan tulisan Ganjar-Mahfud 2024.

Isa pun menegaskan bahwa konten itu hoaks.

Baca juga: Soroti Keberadaan Buzzer, TPN Ganjar-Mahfud Apresiasi KPU yang Pantau Anggaran Belanja Iklan Medsos

Sebagai informasi, ada tiga pasangan capres dan cawapres yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada Pilpres 2024.

Pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar diusung Koalisi Perubahan. Koalisi itu terdiri dari Partai Nasdem, PKB, dan PKS.

Kemudian, pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diusung Koalisi Indonesia Maju yang terdiri dari Partai Gerindra, PAN, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora, Partai Garuda, Prima, dan PSI.

Terakhir, pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD diusung oleh PDI-P, Partai Hanura, PPP, dan Perindo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com