Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantuan Pangan di Bogor Tidak Tepat Sasaran, DKPP Verifikasi Ulang Data Penerima

Kompas.com - 17/11/2023, 09:35 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, Jawa Barat, menemukan adanya ketidaksesuaian data penerima program Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) untuk keluarga miskin.

Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKPP Kota Bogor Soni Gumilar mengatakan, pihaknya telah melakukan verifikasi ulang agar bantuan pangan beras dan pengentasan stunting itu dapat tepat sasaran.

"Dalam penyaluran tahap pertama, ternyata masih ditemukan KPM (Keluarga Penerima Manfaat) yang tidak tepat sasaran," kata Soni, saat ditemui usai Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pendistribusian Bantuan Pangan, di Balai Kota Bogor, Kamis (16/11/2023).

Baca juga: Atasi Inflasi dan Stunting, Pemkot Bogor Salurkan Bantuan Pangan untuk Masyarakat Miskin

"Jadi, untuk tahap kedua ini kami sudah meminta kepada lurah-lurah di Kota Bogor untuk memverifikasi ulang karena mereka yang lebih tahu kondisi di wilayahnya," tambahnya.

Soni mengungkapkan, ada sebanyak 79.370 keluarga penerima manfaat di Kota Bogor yang berhak mendapatkan bantuan pangan tahap kedua ini.

Periode penyaluran tahap kedua, sambungnya, berlangsung dari bulan September hingga Desember 2023 sesuai instruksi Presiden RI Joko Widodo.

"Di tahap pertama, kita sudah menyalurkan bantuan pangan kepada 86.377 KPM se-Kota Bogor. Sementara, di tahap kedua ini jumlah KPM yang mendapat program bantuan pangan sebanyak 79.370 KPM," sebutnya.

Baca juga: Diprotes, Dinkes Depok Lepas Stiker Berwajah Wali Kota Idris di Wadah Makanan Pencegah Stunting

Analisis Ketahanan Pangan Badan Pangan Nasional Dwi Sartika mengatakan, tujuan dari penyaluran bantuan program CPP sejatinya untuk mengendalikan inflasi, mengatasi kemiskinan, dan stunting di Indonesia.

Dwi menjelaskan, ada dua jenis bantuan yang disalurkan dalam program tersebut. Pertama, yaitu bantuan pangan beras yang diperuntukkan bagi warga miskin.

Kedua, adalah bantuan telur dan ayam yang disalurkan kepada keluarga risiko stunting (KRS).

"Nah, penyaluran bantuan pangan ini komoditasnya yaitu beras 10 kilogram untuk per-KPM. Kemudian, ada telur dan juga ayam," beber Dwi.

"Kita juga melihat harga pangan ini makin meningkat, terlebih harga beras. Nah dengan adanya bantuan pangan ini kita bisa meredam itu," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com