JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni mengatakan, para pengusaha warung tegal (warteg), termasuk di wilayah DKI tengah menyiasati menu masakan pedasnya.
Cara itu dilakukan karena pada saat ini harga cabai di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) mengalami kenaikan sejak beberapa waktu terakhir.
"Naiknya harga cabai berdampak biaya produksi warteg. Pertimbangan untuk memiliki menu variasi yang tidak terlalu bergantung pada cabe," ucap Mukroni saat dihubungi, Sabtu (18/11/2023).
Baca juga: Update Harga Bahan Pokok 17 November, Harga Beras Masih Mahal, Cabai Turun
Menurut Mukroni, pengusaha warteg menawarkan banyak pilihan makanan yang tidak menggunakan banyak cabai untuk mengatasinya.
Meski menyajikan menu yang pedas, para pengusaha warteg menggunakan bahan-bahan tradisional sebagai alternatif.
"Rempah-rempah alternatif yang dapat menggantikan rasa pedas dari cabe. Misalnya, lada, bumbu-bumbu lain atau jahe yang dapat memberikan rasa dan aroma yang lezat pada makanan," kata Mikroni.
Untuk diketahui, kenaikan harga cabai juga terjadi di Pasar Kranji, Bekasi, Jawa Barat.
Baca juga: Saat Harga Cabai Rawit dan Bawang Merah Meroket, tapi Kualitas Jelek...
Seorang pedagang di Pasar Kranji, Umi Barkah (52) menjelaskan, untuk harga komoditas tersebut semula Rp 40.000 dan kini naik menjadi Rp 90.000 per kilogramnya.
"Sekarang naik rawitnya agak tinggi, Rp 90.000 per kilogram. Yang (cabai) keriting agak turun dari Rp 85.000 jadi Rp 75.000. Kenaikan baru-baru ini, jadi enggak stabil naiknya," ujar Umi saat.
Umi menambahkan, para pembelinya banyak yang mengeluh karena harga cabai naik signifikan.
"Sebelumnya mah Rp 40.000, Rp 35.000, enggak sampai segitu, makanya para pedagang yang mateng (warteg) itu merasakan semakin mahal," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.