Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Mereka Memamerkan Alat Kelaminnya di Hadapan Publik?

Kompas.com - 21/11/2023, 14:22 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Teror dari pria yang gemar memamerkan alat kelaminnya di tempat umum semakin marak. Kelakuan cabul ini dikenal sebagai ekshibisionisme.

Gangguan ekshibisionisme adalah penyakit gangguan mental di mana seseorang menampilkan alat kelaminnya pada orang asing tanpa persetujuan.

Teranyar, seorang remaja pria di Depok, Jawa Barat, tak malu memamerkan alat kelaminnya pada perempuan yang ia temui di jalan.

Baca juga: Teror Pria Pamer Alat Kelamin Makin Marak, Ini Sederet Kasusnya

Berdasarkan pengakuan pelaku berinisial ARF (18), hasrat itu muncul lantaran ia suka menonton film berbau pornografi. Ditambah lagi, ARF tak ada aktivitas lain.

"Awalnya cuma gabut-gabut saja sih, habis itu kepikiran. Karena menganggur kan jadi bosan, akhirnya saya melakukan hal itu," ujar ARF, di Mapolres Metro Depok, Senin (20/11/2023).

Kepada polisi, ARF juga mengatakan sangat bernafsu melihat punggung perempuan. Target ARF adalah wanita yang berjalan sendirian ketika situasi jalan sedang sepi.

Banyak faktor

Menurut ahli psikologi forensik, Kasandra Putranto, perilaku menyimpang yang semakin marak terjadi dapat disebabkan oleh beberapa faktor.

Salah satunya, kata Kasandra, perilaku tersebut didorong oleh faktor genetik berupa dorongan seksual yang tinggi yang tak terkendali.

Baca juga: Tak Punya Pekerjaan, Pemuda Ini Mengaku Gabut Keliling Depok untuk Pamer Alat Kelamin ke Perempuan

"Dorongan seksual yang tidak diiringi dengan kemampuan untuk mengendalikan dorongan dari dalam diri dan keterampilan sosial yang cukup memadai," ucap Kasandra kepada Kompas.com, Selasa (21/11/2023).

Kemudian, Kasandra menilai, faktor pola asuh juga bisa berdampak kepada perkembangan profil psikologis seseorang dengan kebutuhan yang tinggi untuk menampilkan diri secara seksual.

"Selain faktor narsisme, kebutuhan akan validasi sosial, atau masalah kepercayaan diri yang rendah," ujar dia lagi.

Di sisi lain, Kasandra tak menampik ekshibisionis ini merupakan dampak pornografi yang berasal dari paparan media sosial. Hal ini membuat sering terjadi pergeseran nilai norma sosial dan budaya.

"Selain itu, ada keterbatasan pendidikan seksual yang minim informasi tentang batasan perilaku seksual yang tepat," kata dia.

Baca juga: Ulah Cabul Pemuda di Depok: Pamer Alat Kelamin ke Belasan Perempuan gara-gara Kecanduan Film Porno

Faktor lingkungan sosial dan keluarga yang gagal, kata dia, dapat mempromosikan atau justru mengabaikan batasan perilaku seksual yang sesuai norma juga turut mendorong perilaku menyimpang ini.

"Selain itu, kemajuan teknologi yang memberikan kesempatan untuk melakukan perilaku menyimpang secara online," ucap Kasandra.

Halaman:


Terkini Lainnya

Menurut Pakar, Dua Hal Ini Bikin Cagub Independen DKI Jakarta Sepi Peminat

Menurut Pakar, Dua Hal Ini Bikin Cagub Independen DKI Jakarta Sepi Peminat

Megapolitan
Pelabuhan Tanjung Priok Macet Total Hari Ini, Pengendara: Bikin Stres

Pelabuhan Tanjung Priok Macet Total Hari Ini, Pengendara: Bikin Stres

Megapolitan
Macet Total di Pelabuhan Tanjung Priok-Cilincing, Sopir JakLingko Habiskan 3 Jam Sekali Narik

Macet Total di Pelabuhan Tanjung Priok-Cilincing, Sopir JakLingko Habiskan 3 Jam Sekali Narik

Megapolitan
Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Transportasi : Insiden Serupa Terjadi Hampir Setiap Hari

Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Transportasi : Insiden Serupa Terjadi Hampir Setiap Hari

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi Optimistis Maju Cawalkot Bogor meski Belum Ada Partai Pengusung

Sespri Iriana Jokowi Optimistis Maju Cawalkot Bogor meski Belum Ada Partai Pengusung

Megapolitan
Walkot Tangsel Minta Sekolah Tunda Kegiatan 'Study Tour' ke Luar Daerah

Walkot Tangsel Minta Sekolah Tunda Kegiatan "Study Tour" ke Luar Daerah

Megapolitan
Dharma Pongrekun Fokus Perbaiki Syarat Dokumen untuk Maju Cagub Independen DKI Jakarta

Dharma Pongrekun Fokus Perbaiki Syarat Dokumen untuk Maju Cagub Independen DKI Jakarta

Megapolitan
Baik dan Buruk 'Study Tour' di Mata orangtua Murid, Ada yang Mengeluh Kemahalan...

Baik dan Buruk "Study Tour" di Mata orangtua Murid, Ada yang Mengeluh Kemahalan...

Megapolitan
Juru Parkir Liar Minimarket Bakal Ditertibkan, Pengamat: Siapa yang Mengawasi Keamanan Kendaraan?

Juru Parkir Liar Minimarket Bakal Ditertibkan, Pengamat: Siapa yang Mengawasi Keamanan Kendaraan?

Megapolitan
Pengemudi Ojol: Banyak Penumpang Batalkan Pesanan karena Macet di Tanjung Priok

Pengemudi Ojol: Banyak Penumpang Batalkan Pesanan karena Macet di Tanjung Priok

Megapolitan
Tak Bisa Masuk Terminal, Antrean Kontainer Masih Mengular di Jalan Raya Cilincing

Tak Bisa Masuk Terminal, Antrean Kontainer Masih Mengular di Jalan Raya Cilincing

Megapolitan
Walkot Tangsel Bakal Cabut Izin PO jika Masih Mengoperasikan Bus yang Masa Berlaku KIR-nya Habis

Walkot Tangsel Bakal Cabut Izin PO jika Masih Mengoperasikan Bus yang Masa Berlaku KIR-nya Habis

Megapolitan
Denda Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Lokbin Pasar Minggu Berlaku Pekan Ini

Denda Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Lokbin Pasar Minggu Berlaku Pekan Ini

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Gelar Razia, Sasar PO dan Bus yang Masa Berlaku Uji Kir Habis

Pemkot Tangsel Bakal Gelar Razia, Sasar PO dan Bus yang Masa Berlaku Uji Kir Habis

Megapolitan
Tak Ada Calon Wali Kota Jalur Independen pada Pilkada Kota Bogor

Tak Ada Calon Wali Kota Jalur Independen pada Pilkada Kota Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com