Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amarah Istri Oknum TNI di Matraman: Pukul Kru Ambulans karena Tak Terima Bayinya Kaget Usai Korban Mengklakson

Kompas.com - 23/11/2023, 14:55 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Istri dari seorang pria yang mengaku sebagai anggota TNI kedapatan memukul wajah kru ambulans di wilayah Matraman, Jakarta Timur, Senin (20/11/2023) sekitar pukul 13.16 WIB.

Kanit Reskrim Polsek Matraman Iptu Mochamad Zen mengungkapkan, peristiwa pemukulan terjadi lantaran istri oknum TNI itu tidak terima anaknya kaget karena motor yang dikendarai suaminya diklakson kru ambulans itu.

"Ibu-ibu menggendong bayi, dia dibonceng suaminya. Anaknya kaget akibat klakson ambulans, sehingga terjadi cekcok," ujar Zen di Polsek Matraman, Rabu (22/11/2023).

Kronologi

Baca juga: Istri Seorang Pria yang Mengaku Oknum TNI Pukul Kru Ambulans di Matraman

Zen menjelaskan, mulanya mobil ambulans sedang melaju di jalur bus transjakarta di Jalan Ahmad Yani.

Kemudian, pengendara motor yang diduga oknum TNI memotong jalur mobil ambulans dari sebelah kiri.

Pengendara motor itu mengenakan helm, sementara penumpang yang merupakan istri dan anaknya tidak memakai helm.

Ketika jalur dipotong, mobil ambulans membunyikan klakson yang mengagetkan anak mereka. Sang ibu tidak terima dan cekcok pun terjadi.

Setelah itu, mereka menepi ke Polsubsektor Utan Kayu. Di pos polisi ini, kru ambulans dipukul oleh istri oknum TNI.

"Akhirnya mereka menepi. Kedua belah pihak kembali cekcok. Si ibu, alias yang terlapor, merasa tidak terima anaknya yang bayi kaget mendengar klakson ambulans. Kemudian, tiba-tiba (pelaku) menempeleng mulut korban," jelas Zen.

Baca juga: Bukan Intimidasi, Dua Anggota TNI Ternyata Lerai Cekcok Kru Ambulans dan Istri Oknum TNI di Matraman

Bukan diintimidasi

Saat terjadi cekcok di pos polisi, korban mengatakan bahwa ia diintimidasi oleh dua anggota TNI yang hadir di sana.

Namun, Zen meluruskan bahwa dua anggota TNI itu bukan untuk mengintimidasi, tetapi melerai.

"Memang di situ ada saksi dari anggota TNI yang melerai kejadian. Namun, dianggap oleh warga, saksi salah paham dengan korban (mengintimidasi)," ujar Zen.

Zen mengatakan, ada anggota TNI yang memang kebetulan sedang berjaga di dekat pos polisi itu pada saat cekcok dan pemukulan berlangsung. Anggota TNI itu datang menggunakan motor.

Anggota TNI tersebut merupakan seseorang yang korban duga sebagai saudara oknum TNI atau suami pelaku.

Baca juga: Pukul Kru Ambulans di Matraman, Istri Oknum TNI Marah karena Bayinya Kaget Usai Diklakson

"(Pengendara motor yang tiba) itu saksi, anggota TNI yang sedang pengamanan di situ (sekitar pos polisi). Tujuannya (datang) untuk melerai," ungkap Zen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com