Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Tawuran Berulang, Pemkot Jaksel Beri Pelatihan Kerja ke Anak Muda Manggarai

Kompas.com - 23/11/2023, 23:11 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Selatan memberikan pelatihan kerja kepada anak muda di Manggarai, Tebet, untuk mengantisipasi terjadinya tawuran.

Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin mengungkapkan persoalan pengangguran di Manggarai menjadi penyebab munculnya tawuran. 

“Jadi akar masalah tawuran itu karena yang lulusan SMP dan SMA belum bekerja. Makanya kami berikan pelatihan supaya mendapatkan sertifikasi,” ujar Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (23/11/2023).

Pelatihan yang diberikan, kata Munjirin, disesuaikan dengan ijazah yang dimiliki.

Baca juga: Ajak Gathering Anak Muda Manggarai, Wali Kota Temukan Penyebab Masalah Tawuran

Jika memegang ijazah SMP, Pemkot Jakarta Selatan akan memberikan pelatihan yang lebih teknis.

“Contoh pelatihannya itu bagaimana cara mengaduk semen yang benar, nanti bisa kami bantu salurkan ke proyek-proyek. Lalu sebagai juru parkir, nanti bisa disalurkan ke parkiran-parkiran resmi,” tutur dia.

Sementara itu, anak muda yang memiliki ijazah SMA sedang diupayakan disalurkan ke PT KAI.

Mereka diberi pelatihan untuk mendapatkan sertifikasi sebagai petugas keamanan.

“Kami sudah menjalin kerja sama dengan PT KAI. Ada yang kami coba salurkan untuk menjadi sekuriti, tetapi mereka (PT KAI) meminta syarat supaya ada sertifikasi lebih dulu,” ungkap dia.

Baca juga: Cari Penyebab Tawuran di Manggarai, Pemkot Jaksel Ajak Pelaku “Gathering” di Cianjur

“Makanya kami adakan pendidikan satpam kepada para pemuda itu dan dibantu dibiayai oleh Bazis Baznas DKI Jakarta. Setelah dapat sertifikat, mereka bisa melanjutkan tahapan masuk,” lanjut dia.

Sebagai informasi, peristiwa tawuran di kawasan Manggarai kembali terjadi setelah satu tahun lamanya.

Bentrokan pertama pecah di underpass Manggarai pada Kamis (19/10/2023) malam.

Saat itu, beberapa kelompok massa disinyalir terlibat bentrok karena adanya gesekan.

Dua hari setelahnya, tawuran kembali terjadi di lokasi serupa, Sabtu (21/10/2023) malam.

Hanya, massa saat itu lebih berani ketimbang peristiwa sebelumnya.

Baca juga: Lurah Klaim Program Makanan Tambahan Tingkatkan Pertumbuhan 80 Persen Anak Stunting di Bungur

Bila sebelumnya hanya menggunakan senjata tajam dan lemparan batu, tawuran yang pecah sekitar pukul 18.20 WIB itu turut menggunakan petasan sebagai media tawuran.

Akibatnya, ada seorang pemuda yang terluka akibat peristiwa ini dan dinyatakan meninggal dunia usai menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com