DEPOK, KOMPAS.com - Ahli tata kota Nirwono menilai Pemerintah Kota Depok terkesan buang-buang angaran jelang akhir tahun dengan membongkar trotoar di Jalan Margonda Raya. Sebab, trotoar tersebut belum setahun direvitalisasi.
"Ya betul buang-buang anggaran dan menunjukkan Pemkot Depok tidak memiliki perencanaan trotoar yang matang," kata Nirwono saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/11/2023).
Seharusnya, sebelum proyek ini dimulai Pemkot Depok sudah memiliki rencana induk terpadu untuk penataan infrastruktur bagi pejalan kaki.
Baca juga: Trotoar Margonda Dibongkar Lagi, Pemkot Depok Dinilai Tak Punya Rencana Matang soal Tata Ruang
"Termasuk trotoar, jembatan penyeberangan, jembatan penghubung, zebra cross atau pelican crossing, yang dibangun secara bertahap sesuai perencanaan menyeluruh dan penganggaran," ujar dia.
Rencana induk itu, kata dia juga mencakup penataan saluran air, serta jaringan utilitas bawah tanah berupa kabel listrik, telepon, serat optik, pipa gas, air minum, dan air limbah.
Dengan adanya rencana induk terpadu maka revitalisasi trotoar pun dapat dilakukan sekaligus.
Baca juga: Masih Ada Banjir, Penyebab Trotoar Margonda Dibongkar Lagi meski Sudah Direvitalisasi
"Sehingga tidak akan ada lagi kegiatan bongkar pasang trotoar. Anggaran pun menjadi lebih hemat, efisien, dan efektif," ucap dia.
"Jadi tidak ada lagi pembangunan yang dadakan di akhir tahun yang terkesan membuang-buang anggaran," ujar Nirwono.
Baca juga: Belum Lama Direvitalisasi, Trotoar Margonda Kini Dibongkar Lagi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.