Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua RW di Pondok Pinang Takut Kebanjiran Usai Saluran Air Jalan RA Kartini Diperbaiki

Kompas.com - 06/12/2023, 16:57 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua RW 08 Kelurahan Pondok Pinang Faturrahman mengaku waswas usai perbaikan saluran air di Jalan RA Kartini, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Ia khawatir perbaikan tersebut justru membuat wilayahnya kebanjiran.

“Saluran air yang baru selesai diperbaiki kan mengalir ke Kali Pesanggrahan semua dan kebetulan wilayah kami ada di bantaran kali itu. Makanya kami takut kebanjiran dengan muka air yang meninggi,” ujar dia kepada Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin di Jakarta, Rabu (6/12/2023).

Baca juga: Cek Perbaikan Saluran Air di Pondok Pinang, Wali Kota Jaksel: Mudah-mudahan Bisa Atasi Banjir

Pernyataan itu dilontarkan Faturrahman bukan tanpa alasan.

Berdasarkan pengalaman beberapa tahun terakhir, limpahan air dari Kali Pesanggrahan selalu membuat wilayahnya tergenang.

Maka dari itu, bertambahnya debit air menuju Kali Pesanggrahan dikhawatirkan malah membuat wilayahnya semakin runyam.

“Dengan adanya program ini (perbaikan saluran air), kami berharap limpahan air itu tidak menambah volume debit air Kali Pesanggrahan ya, pak. Karena banjir jadi tambah banjir. Mudah-mudahan tidak begitu pak,” tutur dia kepada Munjirin.

Menurut Faturrahman, normalisasi Kali Pesanggrahan bisa jadi jawaban andai ketinggian banjir di wilayah RW 08 semakin tinggi.

“Jadi kalau ada banjir di RW 08 itu menurut saya solusinya cuma satu, normalisasi sungai. Itu kayaknya sudah mantap banget,” imbuh dia.

Baca juga: Belum Dapat Izin PUPR, Perbaikan Saluran Air di Pondok Pinang Baru Rampung Setengah

Menanggapi curhatan Faturrahman, Munjirin menilai, kekhawatiran itu belum tentu terjadi.

Pasalnya, setelah hujan yang terjadi beberapa waktu lalu, tidak ada titik banjir di Kelurahan Pondok Pinang.

“Itu hanya prediksi Pak RW. Kalau dihitung, debit air yang nantinya mengalir tak jauh berbeda. Tetapi memang perlu dilakukan normalisasi sungai supaya semua clear,” tegas Munjirin.

Sebagai informasi, perbaikan saluran air di Jalan RA Kartini dilakukan karena saluran sebelumnya banyak yang tertutup oleh tanah.

Akibatnya, air tidak bisa mengalir dan meluap ke pemukiman warga saat hujan deras.

Baca juga: Warga: Dari Zaman Gubernur DKI Jokowi, Baru Sekarang Saluran Air di Jalan RA Kartini Diperbaiki

Setidaknya ada tiga RW di Kelurahan Pondok Pinang terdampak banjir selama bertahun-tahun karena saluran yang mampet.

Kini, perbaikan saluran telah rampung sepanjang 341 meter dari 641 meter rencana awal.

Perbaikan tak dilakukan secara menyeluruh karena Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan belum mendapat izin dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Walau demikian, ratusan meter saluran air yang lama memang masih kokoh, hanya ukurannya lebih kecil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Megapolitan
Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Megapolitan
Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Megapolitan
Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat 'Ngebut'

Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat "Ngebut"

Megapolitan
 Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Pamulang, Tangsel

Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Pamulang, Tangsel

Megapolitan
Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Megapolitan
Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com