Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minimarket di Bekasi Dirampok Komplotan Bersenjata, Warga Takut Jadi Korban

Kompas.com - 06/12/2023, 16:16 WIB
Firda Janati,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Warga Kalibaru, Kota Bekasi, Erwin (38) mengaku resah dengan aksi perampokan minimarket di Jalan Kalibaru Timur.

"Ya resah juga sebenarnya, biasanya daerah sini wilayahnya aman ya karena (saat perampokan terjadi) situasinya sepi," ujar Erwin saat ditemui Kompas.com di Jalan Kalibaru Timur, Rabu (6/12/2023).

Sebagai warga yang tinggal di dekat tempat kejadian perkara (TKP) perampokan minimarket, Erwin mengaku khawatir apabila dia atau keluarganya menjadi korban perampokan.

Baca juga: Minimarket di Bekasi Dirampok, Pelaku Bawa Kabur Uang Rp 60 Juta

"Saya sebagai warga kaget lah, pasti takut kalau nanti ada apa-apa istilahnya kan ke kita juga (jadi korban)," ucapnya.

Erwin sendiri mengetahui terjadinya perampokan itu. Warteg ibunya tak jauh dari minimarket tersebut.

"Kejadiannya itu setahu saya jam 2 pagi. Biasanya ramai, tukang parkiran ada sampai malam, cuma ini sudah pada bubar saja, pada pulang," kata dia.

Erwin menuturkan, hanya minimarket tersebut yang beroperasi selama 24 jam. Peristiwa perampokan ini baru pertama kali terjadi di wilayahnya.

"Iya pertama kali, yang lain tutup semua, sini (warteg) tutup," ujarnya.

Baca juga: Minimarket di Bekasi Dirampok, Karyawan Tak Berkutik Ditodong Celurit dan Senpi

Sebagai informasi, perampokan terjadi di Alfamart Jalan Kalibaru Timur No 3, Kali Baru, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Selasa (5/11/2023) pukul 02.30 WIB.

Dua perampok masuk ke dalam lalu menodong celurit ke arah kasir. Kemudian, disusul pelaku lain masuk membawa senjata api.

Petugas kasir tersebut digiring para pelaku menuju gudang untuk mengambil uang dalam brankas.

Sesampainya di gudang, karyawan yang berada di toilet langsung diminta keluar dan berkumpul di sana.

Baca juga: Minimarket di Sebelah Tokonya Dirampok, Alamsyah: Ini Baru Pertama Kali Terjadi

"(Dua) korban dikumpulin dan disuruh jongkok dan dimintai kunci brankas dengan diancam senjata api dan celurit," ungkap Kasie Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari.

Dalam kondisi terancam keselamatan jiwanya, dua karyawan itu akhirnya mengatakan kunci brankas berada di depan server kasir.

"Satu pelaku mencari di kasir, didapati kunci brankas. Pelaku meminta salah satu korban untuk membuka kunci sambil ditodong dengan senpi," tutur Erna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com