BEKASI, KOMPAS.com - Seorang perempuan berinisial JS ditemukan tewas di dalam kamar kontrakannya di Kampung Citarik, Desa Jatireja, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, pada Jumat (8/12/2023) sore.
Wakasat Reskrim Polres Bekasi Kompol Widodo Saputro mengatakan, mayat JS ditemukan dalam kondisi mulut, tangan, dan kaki yang terlakban.
"Ditemukan di atas kasur, di kamar kontrakannya. Baru seminggu (mengontrak), Jumat (1/12/2023) kemarin. Mulutnya dilakban. Tangan dan kaki juga," ungkap Widodo ketika dikonfirmasi, Jumat.
Baca juga: Mayat Perempuan Ditemukan dalam Kondisi Mulut, Tangan, dan Kaki Dilakban di Cikarang Timur
Polisi menduga JS meninggal sejak empat hari sebelum ditemukan. Sebab, kondisi jasadnya sudah membusuk dan membengkak.
"Baru seminggu di sini. Dia kan mengontrak Jumat, nah diketahui (ditemukan meninggal) Jumat juga. Kalau dari ini (kondisi mayat) tiga sampai 4 hari meninggalnya," kata Widodo.
Widodo mengatakan, saat ditemukan, belum terlihat ada tanda-tanda kekerasan dari tubuh korban.
"Belum ditemukan luka terbuka, tidak kelihatan, tunggu otopsi dulu," ujar dia.
Setelah ditemukan, jasad JS dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk keperluan otopsi. Sementara itu, polisi masih menyelidiki identitas korban.
Baca juga: Polisi: Mayat Perempuan yang Terlakban di Cikarang Timur Bukan Korban Mutilasi
"Belum tahu (apakah sudah berkeluarga). Dia sendiri, ditemukan sendiri. Lagi dicari keluarganya dulu, identitasnya (korban) tidak ada. Usia diperkirakan 25 tahunan," ujar Widodo.
Meluruskan rumor yang beredar, Widodo memastikan bahwa JS bukan korban mutilasi.
"Bukan korban mutilasi. Utuh, tadi kami cek. Cuma mulut, kaki, dan tangannya dilakban," kata Widodo.
Ia juga menepis rumor yang mengatakan bahwa jenazah JS dimasukkan ke dalam kardus setelah dimutilasi.
Widodo mengungkapkan, pihaknya terkejut dan heran dari mana rumor itu berasal.
Baca juga: Polisi: Jenazah Perempuan di Cikarang Ditutupi Selimut, Bukan di Dalam Kardus
"Makanya, itu dari mana isunya? Korban hanya dilakban tangan, kaki, dan mulutnya. Tubuhnya utuh," ujar dia.
"Ditutupi atau dimasukkan ke dalam kardus juga salah. Kan kami yang masuk (ke dalam kontrakan) dan melihat korban," kata Widodo.
Lebih lanjut, Widodo menyebut bahwa jasad korban ditutupi selimut, bukan dimasukkan ke dalam kardus.
"Enggak, itu bukan dimasuki kardus, ditutupi selimut," tuturnya.
(Tim Redaksi: Nabilla Ramadhian, Firda Janati, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Icha Rastika)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.