Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Meninggal Diduga karena Malapraktik, Ayah Korban: Generasi Kami Putus

Kompas.com - 11/12/2023, 18:16 WIB
Baharudin Al Farisi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 JAKARTA, KOMPAS.com - Charles Manullang (39) mengatakan bahwa saat ini tidak ada lagi penerus marganya setelah sang buah hati, bayi HNM, meninggal dunia karena diduga menjadi korban malapraktik.

Oleh karena itu, ibunda bayi HNM, Evayanti Marbun (33) meminta pihak Rumah Sakit Hermina Podomoro, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, bertanggung jawab atas kematian anaknya tersebut.

“Mereka harus bertanggung jawab dengan yang sudah dia lakukan terhadap anak saya. Ini anak kami terakhir. Sebagai orang Batak, ini adalah penerus kami, penerus kami putus sampai di sini,” kata Evayanti saat ditemui di RS Hermina Podomoro, Senin (11/12/2023).

“Generasi saya hilang, sampai ribuan tahun pun enggak ada lagi generasi saya,” timpal Charles dalam kesempatan yang sama.

Baca juga: Jadi Korban Dugaan Malapraktik, Bayi HNM di Jakut Masih Kritis dan Terserang Infeksi Baru

Bayi HNM mengembuskan napas terakhir di RS Hermina Daan Mogot, Jakarta Barat, Sabtu (9/12/2023), setelah bertahan hidup dalam kondisi kritis karena menderita kebocoran usus.

“Setelah dari sini (RS Hermina Podomoro) dirujuk, karena tidak ada alatnya di sini (RS Hermina Podomoro). Dirujuknya ke RS Hermina Daan Mogot. Sampai sana, anak saya dinyatakan pembocoran usus, bukan penyempitan usus,” ungkap Evayanti.

Kini, bayi HNM telah dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kalimulya III, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Minggu (10/12/2023).

Adapun kasus dugaan malapraktik muncul setelah kerabat korban, Rio, bersama rekan-rekannya mendatangi Rumah Sakit Hermina Podomoro, Jakarta Utara, Jumat (24/11/2023).

Baca juga: Bayi yang Diduga Korban Malapraktik Meninggal Dunia, Keluarga Geruduk RS Hermina Podomoro

Mereka meminta pertanggungjawaban sekaligus melayangkan somasi terhadap RS Hermina Podomoro atas dugaan kelalaian tenaga medis.

Kedatangan mereka diterima oleh salah satu petugas RS Hermina Podomoro bernama Aulia. Kedua pihak bertemu di ruang pelayanan pengaduan.

“Surat ini (somasi) kami terima dengan baik. Untuk segala informasi dan kebutuhan yang bapak minta, akan kami lengkapi,” kata Aulia dalam pertemuan tersebut.

“Karena kami di sini, ibaratnya, ada beberapa dasarnya juga. Kami akan menjawab dan memfasilitasi memfasilitasi semua kebutuhan,” tuturnya lagi.

Baca juga: Bayi HNM Diduga Korban Malapraktik Meninggal, Evayanti Marbun Menangis Histeris di Depan RS Hermina Podomoro…

Kompas.com telah menghubungi pihak Rumah Sakit Hermina Podomoro untuk meminta penjelasan lengkap terkait hal ini.

Namun, hingga berita ini diterbitkan, pihak Rumah Sakit Hermina Podomoro belum memberikan tanggapan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com