JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Polri Kramatjati masih mendalami dugaan perempuan berinisial JS tewas karena diracun.
Adapun JS ditemukan tak bernyawa, dalam kondisi mulut, tangan, dan kaki dilakban di Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi.
"Dari informasi, ada pembunuhan dengan racun dan sebagainya. Itulah yang kami buktikan nanti di pemeriksaan toksikologi Puslabfor," kata Kepala RS Polri Kramatjati Brigjen Pol Hariyanto saat dikonfirmasi, Rabu (13/12/2023).
"Sama dengan PA (patalogi anatomi) juga, belum keluar (hasilnya)," imbuh dia.
Hariyanto menjelaskan, JS ditemukan dalam kondisi membusuk. Pihaknya hingga kini belum menentukan penyebab kematian korban.
"Kalau (korban) dilakban dalam waktu beberapa saat kan (bisa) meninggal juga. Apakah (kematian) karena lakban atau unsur racun atau yang lain, itu yang masih dicek di laboratorium," ungkap Hariyanto.
Sebelumnya diberitakan, dalam keterangannya, penyidik menyampaikan bahwa JS tewas diracun oleh pacarnya sendiri.
"Sudah ketemu (ditangkap) itu pelakunya, pacarnya sendiri. Menurut penyidik, kalau pacarnya (JS) itu diracun," jelas Hariyanto saat dihubungi, Sabtu (9/12/2023).
Menurut hasil otopsi, tak ada tanda kekerasan dan luka terbuka pada tubuh JS. Hariyanto memperkirakan, JS tewas pada Rabu (6/12/2023).
"Enggak ada kekerasan tumpul di badannya dan tidak ada pembusukan," ucap dia.
Adapun jasad JS ditemukan di dalam kamar kontrakannya, Jumat (9/11/2023) sore.
Dari olah tempat kejadian perkara (TKP), korban ditemukan di atas kasur dalam kondisi tangan, kaki, dan mulut dilakban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.