Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Wali Kota Jaksel, Sultan Rif'at Berbicara dengan Alat Bantu Elektrolaring

Kompas.com - 13/12/2023, 14:20 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sultan Rif'at Alfatih, korban yang terjerat kabel fiber optik menjuntai di Jalan Pangeran Antasari, akhirnya pulang dari RS Polri Kramatjati.

Setelah itu, ia menemui Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin, Rabu (13/12/2023).

“Betul, pagi tadi sekitar pukul 07.00 WIB kami bertemu Pak Wali, bersilaturahmi. Sultan ingin mengucapkan terima kasih kepada beliau karena telah memberikan atensi terhadap kasus yang menimpanya,” ujar ayah Sultan, Fatih NH, saat dihubungi.

Baca juga: Sultan Korban Jeratan Kabel Fiber Optik Akhirnya Pulang dari RS Polri Kramatjati

Fatih menyebut, sang anak mengucapkan terima kasihnya secara langsung kepada Munjirin.

Menggunakan alat bantu bernama elektrolaring, Sultan berbicara layaknya orang normal di hadapan Munjirin.

Elektrolaring merupakan alat elektromekanik untuk membantu tuna laring berkomunikasi.

Diketahui, pita suara Sultan diangkat karena luka akibat terjerat kabel optik.

“Sempat ada momen di mana mata Pak Wali ini berkaca-kaca saat Sultan berbicara dengan beliau. Mungkin beliau tidak menyangka Sultan bisa kembali pulih dalam jangka waktu beberapa bulan ini,” tutur dia.

Selain mengucapkan terima kasih, Sultan berharap dirinya jadi korban terakhir jeratan kabel menjuntai.

Ia meminta kepada Munjirin agar tak ada orang lain yang menderita sepertinya.

Oleh karena itu, ia ingin semua kabel yang ada di Jakarta Selatan dirapikan.

Baca juga: Sultan Korban Jeratan Fiber Optik Kehilangan Indra Penciuman Usai Operasi Pengangkatan Pita Suara

“Intinya Sultan itu berharap ke Pak Wali Kota gini, ‘cukup saya yang terakhir mengalami kasus seperti ini, jangan sampai ada orang lain yang merasakan kecelakaan seperti saya’,” ungkap Fatih.

Kronologi kecelakaan Sultan

Kecelakaan Sultan Diketahui, peristiwa yang menimpa Sultan terjadi di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, 5 Januari 2023.

"Kronologinya, pada 5 Januari 2023, anak saya pamitan mau main sama teman semasa SMA-nya sekitar pukul 22.00 WIB," kata Fatih, ayah Sultan.

Dari kediamannya di bilangan Bintaro, Sultan bersama beberapa teman SMA-nya mengemudikan kendaraan roda dua ke arah Jalan TB Simatupang, lalu belok kiri ke Jalan Pangeran Antasari.

Baca juga: Sultan Korban Jeratan Kabel Optik Bakal Dipindah ke Kamar Perawatan untuk Terapi Makan dan Bicara

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com