Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Temukan Obat-obatan di Dekat Mahasiswa UI yang Tewas dalam Kamar Indekos

Kompas.com - 22/12/2023, 22:04 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) berinisial SA (21) ditemukan meninggal di kamar indekos, Jalan Juragan Sinda II RT 04/01 Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Depok, Jawa Barat, Kamis (21/12/2023) malam.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Beji Komisaris Jupriono menduga SA meninggal karena sakit. Pasalnya, beberapa jenis obat warung ditemukan di dekat korban.

"Kami juga temukan ada obat batuk, obat sakit angin," ujar Jupriono saat ditemui Kompas.com di Mapolsek Beji, Depok, Jumat (22/12/2023).

Baca juga: Mahasiswa UI Ditemukan Meninggal di Kamar Indekos

Dugaan ini diperkuat dengan informasi yang diperoleh dari hasil interogasi beberapa saksi di tempat kejadian perkara (TKP) ketika jenazah SA ditemukan.

"Dari beberapa keterangan yang kita interogasi, saksi-saksi yang ada di TKP, memang beberapa hari sebelumnya korban ini mengeluh sakit," kata Jupriono.

Kendati demikian, untuk mengetahui penyebab pastinya, lanjut dia, jenazah SA langsung dikirim ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk diotopsi.

"Penyebab kematiannya pun sampai saat ini belum kami ketahui (pasti), makanya jenazah korban kita kirim ke RS Polri untuk diotopsi," kata dia.

Baca juga: Dituding Lakukan Kekerasan Seksual, Melki Sedek: Saya Belum Pernah Dapat Surat Panggilan dan Penjelasan

Sebelumnya, jenazah SA ditemukan di kamar indekosnya pada Kamis (21/12/2023) setelah seorang saksi melaporkan kondisi depan kamar korban yang sudah banyak lalat.

Kemudian, saat dicek bersama, pintu kamar SA ternyata dalam keadaan tidak terkunci.

Saat pintu dibuka, tampak jenazah SA ditemukan dalam keadaan telentang di kasur dengan posisi satu kaki turun ke lantai.

Setelah tahu ada mayat, saksi kemudian melaporkan peristiwa itu kepada penjaga kos, dan diteruskan ke Ketua RT serta Polsek Beji.

Pantauan Kompas.com, TKP berada di sebuah indekos bertuliskan Wisma Regita. Kos-kosan dua lantai itu didominasi cat warna kuning, terlihat sepi dan tertutup dari luar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com