Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Tewas Dikeroyok karena Dituduh Maling, Kakak Korban: Adik Saya Dipukuli Orang Tak Bertanggung Jawab

Kompas.com - 23/12/2023, 16:55 WIB
Firda Janati,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Keluarga R, korban pengeroyokan hingga tewas di Cikarang Utara, tidak terima dengan perlakuan para pelaku terhadap korban. Korban diteriaki "maling" dan seketika dikerumuni massa yang langsung mengeroyok R hingga tewas.

"Pada intinya adik saya sudah meninggal karena dipukuli oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab," ujar Syukur, kakak R, saat dihubungi Kompas.com, dikutip Sabtu (23/12/2023).

Dalam video yang beredar, R menjadi bulan-bulanan segerombolan pria yang memukulinya tanpa alasan yang jelas.

Syukur menyebut, para pelaku pengeroyokan adiknya diduga terhasut karena penggiringan opini yang menyebut R sebagai maling.

"Ada penggiringan opini adik saya jambret, orang yang memukuli itu bukan warga asli Cikarang," ucap dia.

Baca juga: Pria Tewas Dikeroyok di Cikarang, Kakak Korban: Infonya Dituduh Jambret, tapi di Medsos Disebut Tak Bayar Open BO

Mencari keadilan untuk adiknya yang dikeroyok hingga tewas, Syukur telah melaporkan peristiwa yang menimpa R ke kantor polisi.

"Teman-teman satu kampung sangat mengutuk keras kejadian itu hingga kami pihak keluarga disupport oleh warga Desa Pasir Sari untuk mengusut tuntas masalah ini," imbuhnya.

Diketahui saat ini, Polres Metro Bekasi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut.

"Saya harap ketika pelaku ditangkap benar-benar bisa dijerat yang pasal yang seberatnya," tandas Syukur.

Baca juga: Pria yang Tewas karena Dituduh Maling di Cikarang Alami Sejumlah Luka di Kepala

Sebelumnya dikeroyok hingga tewas, korban kencan dengan seorang wanita "open BO".

Korban datang ke kontrakan wanita tersebut pukul 03.48 WIB, selang tujuh menit korban keluar pukul 03.55 WIB dan langsung diteriaki maling.

"Adik saya dikejar dan digebukin. TKP Pemukulan itu ada dua, yang pertama itu di kontrakan terus diseret ke trotoar jalan raya," kata Syukur.

Syukur belum mengetahui kebenaran di balik pengeroyokan adiknya. Namun, dia menyayangkan adanya tindakan main hakim sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com