Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toko Bahan Bangunan di Kramatjati Kebakaran, Api Berasal dari Kamar Karyawan

Kompas.com - 02/01/2024, 13:04 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah toko bahan bangunan di Balekambang, Kramatjati, Jakarta Timur, ludes dilahap api, Selasa (2/1/2024) pagi.

Kasi Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan, penyebab kebakaran diduga karena korsleting di kamar karyawan.

"Ada satu kamar untuk istirahat karyawan. Api asalnya dari situ, dan diduga karena korsleting karena di kamar tidak ada aktivitas masak," kata dia di lokasi, Selasa.

Pada saat kejadian, enam karyawan toko bahan bangunan sedang berada di luar untuk bekerja.

Kemudian, mereka melihat api sudah dalam keadaan besar di kamar tersebut.

Baca juga: Mobil Minibus KONI Kota Bekasi Terbakar di Tol Cipularang

Api merambat ke seluruh ruangan di lantai satu dengan cepat.

Pasalnya, lantai satu toko bahan bangunan adalah tempat untuk menaruh bahan-bahan bangunan.

Sementara dak lantai dua terbuat dari kayu, dan ruangan lainnya adalah tempat penyimpanan barang.

"Api awalnya mungkin kecil, tapi karena di dalam ruangan dan daknya kayu, jadi merambat ke bawah," terang Gatot.

"Banyak material mudah terbakar, kayak kayu, cat, thinner, dan lain-lain. Ada plastik juga karena ini toko material," sambung dia.

Baca juga: Gudang Bahan Kimia di Jatiuwung Tangerang Terbakar, Tak Ada Korban Jiwa

Pemadaman dimulai pukul 10.34 WIB dan berlangsung selama sekitar 30 menit.

Namun, Sudin Gulkarmat Jakarta Timur baru benar-benar selesai bekerja pukul 11.48 WIB lantaran proses pendinginan cukup lama.

Imbas kebakaran, toko bahan bangunan tersebut mengalami kerugian sampai ratusan juta rupiah.

"Kerugiannya sekitar Rp 500 juta untuk bangunan yang terbakar dan barang-barang di dalamnya," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com