Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upahnya Senilai UMP Jakarta, Petugas Ditarget Sortir-Lipat 2.000 Lembar Surat Suara dalam Sehari

Kompas.com - 04/01/2024, 10:45 WIB
Vincentius Mario,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas sortir dan lipat surat suara mendapatkan upah setara dengan upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta. 

Besar upah tersebut menarik minat warga sehingga bersedia menjadi petugas sortir dan lipat. 

"Iya, (upahnya) bisa sampai (UMP). Cuma dibagi lagi berapa hari kerja mereka masuk. Bisa terpotong mereka sakit, tergantung hari kerjanya. Tapi kalau full ya UMP juga. Kena segitu juga," kata koordinator petugas lipat surat suara KPU Jakarta Utara Astuti (60) ditemui di kantor KPU Jakarta Utara, Rabu (3/1/2024).

Adapun, sebanyak 60 warga dilibatkan menjadi petugas lipat dan sortir dalam kegiatan tersebut.

Baca juga: KPU DKI Sortir Surat Suara Pileg, 677 Lembar Kusut dan Sobek

Dengan upah demikian, setiap petugas lipat ditargetkan menghasilkan 2.000 lipatan surat suara dalam sehari.

"Satu orang harus dapat 4 dus. Satu dus isi 500. Jadi satu orang 4 dus bisa dapat 2.000 lipatan. Kita ambil balance, warga baru bisa dua. Pukul rata jadi 3 (dus)," jelas Tuti.

Banyak warga yang rela tinggalkan pekerjaan

Upah yang cukup besar membuat banyak petugas lipat surat suara di KPU Jakarta yang rela meninggalkan pekerjaannya di percetakan.


"Kita pukul rata aja. Mereka di percetakan Rp 100.000 per hari. Karena mereka berani tinggalkan percetakan dan ikut KPU, artinya kan harga (upahnya) lebih," jelas Astuti.

Astuti menambahkan, upah para petugas lipat surat suara Pemilu 2024 dibayarkan tiap hari Sabtu.

Baca juga: Berjibaku Sortir dan Lipat Surat Suara Pemilu, Warga Sampai Tinggalkan Pekerjaannya

"Itu dibayarkan per hari Sabtu. Seminggu sekali gajian. Misalnya kita kerjain satu Dapil belum selesai, tetap dikasih (upahnya)," tutur Astuti.

Sejauh ini, KPU Jakarta Utara melibatkan 60 petugas lipat dan sortir surat suara Pemilu 2024. Sebanyak 57 orang bertugas sebagai petugas lipat, sementara 3 orang sebagai pengemas atau packing.

Progres capai 50 persen

Komisioner KPU Jakarta Utara Divisi Teknis Ibnu Affan menyebut kegiatan melipat dan menyortir surat suara ditargetkan selesai dalam 30 hari.

"Kami baru melipat-sortir itu baru DPRD. Baru berjalan hari ketiga ini. Jadi sudah dimulai sejak tiga hari lalu. Tanggal 1 Januari kan libur, jadi baru mulai lagi hari ini. Mudah-mudahan tercapai sesuai dengan target KPU RI, 30 hari," kata Ibnu Affan saat ditemui di kantor KPU Jakarta Utara, Selasa.

Baca juga: Serba-serbi Sortir dan Lipat Surat Suara Pemilu di Jakbar, Libatkan Ratusan Warga dan Dijaga Ketat Aparat

Sejauh ini, Ibnu Affan menambahkan bahwa surat suara yang disortir-lipat mencapai 50 persen.

Kantor KPU Jakarta Utara menyediakan surat suara untuk Dapil Taparing (Tanjung Priok, Pademangan, Penjaringan).

Sementara, surat suara yang ada di gudang Semper diperuntukan Dapil Cikoding (Cilincing, Koja, Kelapa Gading).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com