JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menguras air dan membangun bak kontrol di beberapa titik untuk mengendalikan banjir di Jakarta.
Terbaru, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta telah menyelesaikan pembangunan bak kontrol air di Jalan Ciledug Raya yang kerap terendam banjir.
“Pembuatan bak kontrol ini menjadi salah satu upaya untuk mengatasi genangan,” ujar Koordinator Lapangan Satuan Pelaksana SDA DKI Jakarta Halim dalam keterangan resmi Pemprov DKI Jakarta, Rabu (10/1/2024).
Menurut Halim, keberadaan bak kontrol air akan memudahkan proses pengurasan saluran di Jalan Ciledug Raya, Jakarta Selatan.
Baca juga: Keteledoran Penyaluran Bansos di Tangsel, Barang-barang Kedaluwarsa Dibagikan untuk Korban Banjir
Dengan begitu, saluran akan dapat bekerja maksimal untuk mengalirkan air ketika hujan deras dan tidak meluap.
“Saluran air ini sebelumnya sulit dibersihkan karena tidak ada bak kontrol. Sehingga, kerap terjadi sumbatan yang terjadi memicu jalan tergenang," kata Halim.
Selain itu, jajaran Dinas SDA DKI Jakarta juga tengah melanjutkan pengurasan saluran air secara bertahap. Salah satunya di saluran air penghubung Pintu Air Kali Mookervart di kawasan Rawa Buaya, Jakarta Selatan.
“Saat ini pengurasan sudah dilakukan sepanjang 300 meter atau mencapai 80 persen,” ujar Kepala Satpel SDA Kecamatan Cengkareng John Tarigan.
Baca juga: Antisipasi Cuaca Ekstrem, BPBD DKI Siagakan 267 Personel di Titik Rawan Banjir
Menurut John Tarigan, Dinas SDA DKI Jakarta menargetkan pengurasan saluran air di lokasi tersebut sampai 400 meter.
“Tentu kami berharap dengan pengurasan dapat menambah daya tampung kapasitas air hujan sehingga bisa meminimalisir genangan,” kata John.
Diberitakan sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah, termasuk di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan, cuaca ekstrem dalam bentuk hujan lebat berpotensi terjadi pada periode 3-10 Januari 2024.
“Berdasarkan analisis terkini, diidentifikasi hingga sepekan ke depan terdapat kondisi dinamika atmosfer yang memicu adanya potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah,” ujar Guswanto saat dikonfirmasi, Kamis (4/1/2024).
Baca juga: Pengelola TPU Semper Bakal Tinggikan Tanah di Makam yang Terendam Banjir
Khusus wilayah Jabodetabek, kata Guswanto, berpotensi dilanda hujan lebat pada siang hingga sore hari selama sepekan ke depan.
Dari hasil pemantauan BMKG, hujan lebat pada siang dan sore berpotensi melanda wilayah Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Depok, Kabupaten Bogor, serta Kota Bogor.
“Kemudian di Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang bagian selatan, Kabupaten Bekasi bagian selatan,” kata Guswanto.
Selain siang hingga sore, hujan lebat juga berpotensi terjadi di Jabodetabek setiap malam sampai dini hari pada periode 3-10 Januari 2023.
Kondisi ini kemungkinan terjadi di sebagian wilayah Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, dan Jakarta Timur bagian utara. Kemudian, Jakarta Barat bagian utara, Kabupaten Bekasi bagian utara, dan Kabupaten Tangerang bagian utara.
“BMKG mengimbau kepada masyarakat dan instansi terkait agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang hingga sepekan ke depan,” tutur Guswanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.