Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak-anak Main Tinju di Depan Stasiun Tanjung Priok, Pengamat: Ada Krisis Ruang Bermain

Kompas.com - 17/01/2024, 21:00 WIB
Vincentius Mario,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan anak-anak kecil saling adu tinju di pinggir jalan belum lama ini viral di media sosial.

Mereka bermain tinju tanpa ada pendampingan orang dewasa di sekitar.

Meski begitu, anak-anak itu terlihat sangat bahagia, bahkan ada yang menjadi wasit.

Setelah ditelusuri, lokasi anak-anak yang bermain tinju itu ternyata persis berada di depan Stasiun Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Baca juga: Inilah Sosok Ani, Emak-emak Tanah Abang yang Berani Tinju Kapolda Metro Jaya

Sejauh penelusuran Kompas.com, Rabu (17/1/2024), tak terlihat anak-anak yang bermain tinju sore ini.

Sosiolog Universitas Negeri Jakarta, Rakhmat Hidayat memandang fenomena tersebut adalah bukti minimnya ruang bermain anak di kota besar.

"Secara sosiologi, anak-anak di Jakarta dan kota besar lainnya mengalami krisis ruang bermain anak. Anak yang sedang bermain di depan stasiun itu menunjukkan mereka tidak punya ruang bermain, dan akhirnya mereka memilih di jalanan seperti itu," kata Rakhmat saat dihubungi, Rabu.

Baca juga: Alun-alun Kota Depok dan Taman Jatijajar Direkomendasikan Raih Anugerah Ruang Bermain Ramah Anak

Rakhmat menambahkan, saat ini kota telah didominasi oleh ruang bermain yang kebanyakan komersil.

"Kota dibangun oleh dominasi hegemoni kapitalis, dalam bentuk ruang komersil. Dalam bentuk mal, apartemen, perkantoran, tapi ruang publik anak itu enggak ada," ucap Rakhmat.

Rakhmat melihat fenomena tersebut sebagai hal yang miris dan berisiko fatal karena anak-anak tersebut bermain di pinggir jalan raya.

"Ini miris dan ironis. Harusnya mereka tidak bermain di pinggir jalan itu karena berbahaya dan punya risiko," lanjutnya.

Padahal, Rakhmat menyebut pemerintah seharisnya bisa memaksimalkan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) sebagai langkah strategis.

"Pemerintah sudah punya RPTRA. Yang sudah ada ini, pemerintah harus maksimalkan ruang yang ada dengan melakukan semacam analisa kebutuhan," tutur Rakhmat.

"Misalnya RPTRA di Jakbar kebutuhannya beda dengan Selatan, misalnya kebutuhan ruang bermainnya, untuk lansia, itu kan berbeda," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com