JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pusat Laboratorium Forensik melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi tembok SPBU Jalan Prof DR Soepomo, Tebet Barat, yang roboh hingga menewaskan tiga orang.
Mereka mengumpulkan material yang dapat dijadikan alat bukti dalam proses penyelidikan penyebab tembok roboh.
Puslabfor juga tampak mengukur ketebalan besi pada tiang cor tembok tersebut menggunakan penggaris sigma dan juga mengukur ketebalan tembok menggunakan meteran.
Kapolsek Tebet Kompol Murodih mengatakan sampai saat ini proses penyelidikan masih berlangsung.
Baca juga: Tiga Korban yang Tewas Tertimpaa Tembok Roboh di Tebet Dimakamkan Semalam
“(Pihak keluarga) menyerahkan seluruh proses ke kami, dari kepolisian untuk menindaklanjuti. Kemudian, dari pihak korban yang masih hidup, itu sudah membaik dan sudah di rumah keluarga,” kata Murodi saat ditemui di lokasi, Senin.
Sementara itu, Murodih menyampaikan bahwa proses penyelidikan telah dilimpahkan ke Polres Metro Jakarta Selatan.
“Iya, jadi proses ini ditindaklanjuti oleh Polres. Keseluruhan nanti Polres yang akan menangani,” pungkasnya.
Nasib nahas menimpa tiga anggota keluarga di Jalan Tebet Barat Dalam Dua, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (21/1/2024) siang.
Baca juga: Tembok SPBU Tebet Roboh Tewaskan 3 Orang, Disebut Sudah Miring dan Penuh Retakan
Kepala keluarga, S (80), istri S yakni T (74), dan anak perempuan mereka, D (35), tewas di tempat saat sedang berkumpul bersama.
Tembok sebuah SPBU roboh dan menimpa lapak milik S dan T, yang posisinya menempel dengan tembok itu. Sehari-hari, lapak itu juga dijadikan sebagai warung makan.
"Tiga orang, satu keluarga meninggal dunia di tempat," ujar Yoki selaku Komandan Regu Rescue Sudin Damkar Jakarta Selatan sektor Tebet di lokasi, Minggu.
Dalam peristiwa itu, terdapat satu korban yang selamat. Ia adalah MF (9) yang merupakan cucu S dan T, serta anak D.
Baca juga: Nestapa 3 Anggota Keluarga di Tebet, Tewas Tertimpa Tembok SPBU Saat Berkumpul
Yoki mengatakan, MF mengalami luka-luka pada bagian wajah dan tangan saat ditemukan.
Luka-luka yang dialami tidak cukup parah, dan kondisi kesehatannya stabil, karena MF dilindungi oleh D.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.