DEPOK, KOMPAS.com - Proses evakuasi sesosok mayat pria di Kali Krukut, Limo, Depok sempat alami kesulitan karena ketinggian tebing mencapai 8 meter.
"Kesulitannya itu ada di saat pengangkatan mayat ke atas tebing yang terlalu tinggi, karena kan kondisi mayat sudah bengkak jadi berat," ungkap Komandan Regu (Danru) Damkar Depok Pos Merdeka, Romi Affandie (48).
Romi mengungkapkan, hal tersebut membuat dirinya dan tim perlu putar jalan karena mencari jalan yang lebih landai dan tebing yang tidak terlalu tinggi.
Baca juga: Lagi Berburu Biawak, Warga Temukan Mayat di Kali Krukut Depok
"Itu posisinya mayat ada di bawah tebing setinggi 8 meter, lumayan tinggi. Jadi saat beres pengangkatan mayat, pemindahan mayatnya juga agak putar arah (jalan jauh) mencari tebing yang enggak terlalu tinggi," ujar Romi.
Proses evakuasi aman dan terkendali dalam kurun waktu dua jam yang berakhir pada pukul 16.30 WIB. Mayat dikirim ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta Timur untuk penyelidikan.
Saksi pertama
Menurut keterangan saksi bernama Ariful Anwar (30), orang pertama yang menemukan mayat tersebut adalah seorang warga asal Kampung Kresek, Kelurahan Grogol, Depok yang sedang memburu biawak.
"Sebenarnya, saya itu saksi kedua. Saksi pertamanya itu penembak biawak asal Kampung Kresek yang biasa berburu di kali," kata Ariful kepada Kompas.com, Senin (22/1/2024).
Pemburu biawak tersebut menemukan mayat menyangkut di akar pohon kapuk belakang mushala perumahan.
"Itu dia biasanya menelusuri kali buat mencari hewan dan di situ akhirnya menemukan mayat nyangkut di akar pohon kapuk belakang mushala Perumahan Alam Persada," ungkap Ariful.
Mayat dalam posisi telungkup
Mayat berjenis kelamin laki-laki ini ditemukan dalam posisi telungkup dan sudah membengkak.
"Mayat tersangkut di pohon dengan posisinya tertelungkup. Pas saya turun (ke bawah tebing), mayat sudah dikerubungi lalat," ujar Romi.
Posisi telungkup mengekspose seluruh bagian belakang tubuh yang hampir tidak terbungkus sehelai kain pun.
Baca juga: Mayat di Kali Krukut Depok, Ditemukan dalam Kondisi Telungkup dan Penuh Lalat
Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua RW 09 Kelurahan Grogol Handrian Wijaya (34).