Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Lansia Dianiaya Anaknya Saat Keliling Kompleks di Cakung | Heru Budi Bungkam Ditanya Sanksi Gibran | Pasar Mobil Kemayoran Kebakaran

Kompas.com - 25/01/2024, 05:00 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah berita seputar Jabodetabek mewarnai pemberitaan Kompas.com sepanjang Rabu (24/1/2024).

Artikel mengenai lansia dianiaya anaknya saat keliling kompleks di Cakung menjadi berita terpopuler di kanal Megapolitan.

Kemudian, artikel tentang Heru Budi bungkam ditanya sanksi Gibran menjadi berita terpopuler lainnya.

Sementara itu, berita tentang pasar mobil Kemayoran kebakaran turut menarik perhatian banyak pembaca.

Baca juga: Kabel Fiber Optik Jerat Leher Mahasiswa di Bekasi, PT Telkom Akses Minta Maaf

Berikut ini adalah paparan dari tiga berita Populer Jabodetabek yang disebut di atas:

1. Lansia dianiaya anaknya saat jalan-jalan keliling kompleks di Cakung

Seorang pria lanjut usia (lansia) berinisial S (78) dianiaya oleh anaknya, JS (32), di Cakung, Jakarta Timur, Senin (22/1/2024) sore.

Saksi Hana (21) mengungkapkan, S dianiaya oleh putranya saat sedang berjalan-jalan di sekitar permukimannya.

"Bapaknya didorong, tangannya sampai luka karena kecakar atau gimana. Bapaknya nunjukkin tangannya berdarah. Anaknya bilang, 'Bodo amat! Ayo pulang!'" ujar Hana di Cakung Timur, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (23/1/2024).

Baca juga: Lansia Dianiaya Anaknya Saat Jalan-jalan Keliling Kompleks di Cakung

Penganiayaan bermula saat JS menemukan ayahnya sedang melintas di gang tempat Hana bermukim. Baca selengkapnya di sini.

2. Heru Budi bungkam ditanya sanksi Gibran, menghela napas dan buang muka lalu pergi

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menolak berkomentar soal pemberian sanksi terhadap cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, berkait pelanggaran bagi-bagi susu di car free day (CFD).

Awalnya, Heru ditanya mengenai sejumlah isu perkotaan di Jakarta, setelah membagikan sertifikat rumah warga di kawasan Mampang Prapatan, Rabu (24/1/2024).

Pada momen itu, Heru juga dimintai tanggapan oleh awak media mengenai sanksi untuk putra Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga: Heru Budi Melengos Saat Ditanya Sanksi Gibran, Pakar Mikro-Ekspresi: Berusaha Menutupi

"Pak soal sanksi mas Gibran di CFD pak?" tanya awak media kepada Heru. Baca selengkapnya di sini.

3. Pasar mobil Kemayoran kebakaran, diduga akibat korsleting

Kebakaran melanda Pasar Mobil Kemayoran Blok S, Jalan Industri Raya No 17, RW 10, Jakarta Pusat, Selasa (23/1/2024) malam.

"Dugaan penyebab korsleting listrik," ujar Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Pusat Asril Rizal saat dihubungi, Rabu (24/1/2024).

Asril mengatakan, mulanya General Manager Pasar Mobil Subiantoro melihat awal mula api dari salah satu kios di Blok S.

Baca juga: Kondisi Terkini Pasar Mobil Kemayoran yang Terbakar, Damkar Masih Lakukan Pendinginan

"Mereka berusaha untuk memadamkan. Namun, terkendala rolling door yang masih terkunci," tutur Asril. Baca selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com