JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono membangun rumah susun (rusun) baru untuk eks warga Kampung Bayam dianggap solusi menyelesaikan polemik Rusun Kampung Susun Bayam.
Pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia (UI) Ramadhan berujar, rencana Heru tersebut tentu sudah melalui proses panjang dan sudah dipertimbangkan.
"Yang akan diambil oleh Pak PJ sudah melalui proses panjang mediasi antar-stakeholder yang didalamnya juga warga terkait. Sebab persoalan ini terjadi saat transisi kepimpinan," ujar Ramadhan saat dihubungi, Senin (29/1/2024).
Baca juga: Heru Pilih Bangun Rusun Baru buat Warga Eks Kampung Bayam, Pakar: Sesuai Konsep Kawasan Tematik
Menurut Ramadhan, rencana menyediakan rusun baru dapat mengambarkan bahwa Heru Budi memikirkan warganya.
"Beliau sudah melakukan diskusi dan tabayun untuk menyelesaikan problem ini. Hemat saya, hal itu menjadi keputusan yang win-win solution," kata Ramadhan.
"Intinya, apapun problemnya kepentingan warga meski didahulukan dan dipikirkan secara matang," ucap Ramadhan.
Bahkan, Heru Budi dinilai juga memberikan solusi untuk eks warga Kampung Bayam itu selama rusun baru itu dalam proses pembangunan.
Baca juga: Pemprov DKI Rencana Bangun Rusun Baru, Eks Warga Kampung Bayam: Gedung Ini Untuk Siapa?
Warga dipersilakan memilih tinggal sementara di beberapa rusun yang ada di Jakarta.
"Ini kebijakan mengedapankan kemanusian terhadap warganya. Adapun ini problem kepemilikan tanah antara Jakpro dengan warga di era kepemimpinan sebelumnya," ucap Heru.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta berencana membangun rusun baru di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, untuk menyelesaikan polemik dengan eks warga Kampung Bayam.
Heru mengatakan, pembangunan rusun untuk menampung eks warga Kampung Bayam akan dimulai pada tahun 2025.
Baca juga: Aktivis Sebut Anak-anak Kampung Susun Bayam Alami Trauma, Khawatir Orangtuanya Ditangkap Polisi
"Pemerintah daerah akan membangun rumah susun (rusun) di sekitar Kecamatan Tanjung Priok. Pada tahun 2025 kami akan bangun," ujar Heru.
Menurut Heru, rusun yang akan dibangu di kawasan Tanjung Priok, Jakut itu tersedia 150 hingga 200 unit. Semua unit itu disebut untuk eks warga Kampung Bayam.
"Kurang lebih bisa 150 sampai 200 unit. Untuk siapa? ya untuk warga terprogram dan warga Kampung Bayam," kata Heru.
Pemprov DKI Jakarta sebelumnya juga sudah memberikan fasilitas berupa Rusun Nagrak, Jakut untuk bisa ditempati oleh eks warga Kampung Bayam.