JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) mengimpor tiga rangkaian kereta (trainset) KRL dan memesan trainset baru dari PT Industri Kereta Api (INKA).
Keputusan ini diambil untuk mengejar peningkatan kapasitas karena jumlah penumpang diperkirakan bakal melonjak pesat.
"Ada 24 trainset dari PT INKA, 19 trainset PT INKA yang retrofit (dipelihara lagi) dan yang impor hanya tiga trainset. Ini karena untuk mengejar peningkatan kapasitas di tahun 2024," kata Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto dalam keterangan resmi, Selasa (30/1/2024).
Baca juga: KAI Impor Tiga Trainset KRL Buatan China untuk Kurangi Kepadatan Penumpang
Asdo memastikan, tiga trainset yang dipesan dari China Railway Construction Corporation (CRRC)masing-masing terdiri dari 12 gerbong kereta. Tiga trainset itu dalam kondisi baru dan layak pakai.
"Kereta baru, benar-benar baru. Jadi ini kan kami kejar supaya 2024 ini bisa ter-deliver di Indonesia sesuai program yang kami sampaikan ke pemerintah," jelas dia.
KAI Commuter menghabiskan total dana sebesar Rp 8,65 triliun untuk impor kereta dari China dan pesan dari INKA.
"Jumlahnya Rp 8,65 triliun kebutuhan, di mana Rp 3,65 triliun harus pinjam dari bank melalui loan dan dari pemerintah. Cairnya Rp 2 triliun di 2024, Rp 1,5 triliun di 2025, dan Rp 1,5 triliun di 2026," ungkap Asdo.
Baca juga: Skybridge Stasiun Bojong Gede Bikin Penumpang KRL Hindari Kepadatan dan Kriminalitas
Sebagai informasi, program pengadaan KRL dilakukan hingga 2027. Sampai saat ini, KCI baru menandatangani kontrak 16 trainset melalui INKA.
Lalu, akan ada penambahan delapan trainset pada 2025. Secara keseluruhan, terdapat 24 trainset yang dipesan KCI kepada INKA.
Adapun KAI Commuter membukukan total pengguna sebanyak 331.894.721 orang atau naik sebesar 38 persen dibandingkan. 2022.
Angka ini tak termasuk jumlah pengguna Commuter Line Bandara Soekarno-Hatta yang mulai dioperasikan KAI Commuter pada 1 Januari 2023.
Tahun 2024, KAI memperkirakan bakal terjadi lonjakan penumpang terus menerus dari waktu ke waktu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.