Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT KCI Minta Maaf Atas Gangguan KRL Rute Tanah Abang-Rangkasbitung akibat Kawat "Spring Bed" Nyangkut

Kompas.com - 30/01/2024, 21:37 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) meminta maaf atas gangguan perjalanan kereta rel listrik (KRL) rute Tanah Abang-Rangkasbitung pada Selasa (30/1/2024) malam.

“KAI Commuter memohon maaf atas terjadinya kendala operasional perjalanan Commuter Line (KRL) No. 1772 relasi Tanah Abang-Rangkasbitung,” ujar External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan dalam keterangannya.

Leza mengungkap, gangguan perjalanan KRL disebabkan kawat spring bed menyangkut di bagian bawah KRL No. 1772.

Baca juga: Ada Gangguan KRL di Stasiun Pondok Ranji, Penumpang Menumpuk di Stasiun Palmerah

Kejadian itu terjadi saat KRL No. 1772 melintas di dekat Stasiun Pondok Ranji, Tangerang Selatan.

“Pada pukul 18.17 WIB di Stasiun Pondok Ranji ada benda asing berupa kawat spring bed menyangkut di bawah rangkaian kereta, sehingga perjalanan Commuter Line No. 1772 belum dapat melanjutkan perjalanannya kembali,” tutur dia.

Leza memastikan, petugas terkait sudah berada di lokasi untuk menyelesaikan kasus ini.

Petugas tengah berupaya melepas kawat spring bed yang menyangkut.

“Saat ini petugas terkait sudah berada di lokasi untuk melepaskan kawat spring bed yang menyangkut. Selanjutnya, petugas akan melakukan pemeriksaan pada rangkaian untuk keselamatan dan keamanan perjalanan Commuter Line pada lintas tersebut,” ungkap dia.

Baca juga: KRL Gangguan di Pondok Ranji gara-gara Kawat Spring Bed Nyangkut di Bawah Kereta

Di lain sisi, Leza turut menyayangkan adanya perilaku buruk ini.

Ia menyebut, dalang dibalik perbuatan ini bisa dikenakan denda belasan juta rupiah.

“Sesuai dengan UU No. 23 Tahun 2007, Pelanggaran atas hal tersebut juga bisa kena denda sebesar Rp 15 juta. Untuk itu KAI Commuter mengajak masyarakat khususnya yang berada di sepanjang jalur rel untuk menjaga bersama-sama keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api, khususnya perjalanan Commuter Line,” imbuh dia.

Sebagai informasi, insiden ini turut mengakibatkan delapan perjalanan KRL harus direkayasa dan enam perjalanan KRL alami keterlambatan akibat insiden ini.

Baca juga: Keruwetan di Stasiun Manggarai, Peron Berubah-ubah hingga KRL Sering Berhenti Lama

Berikut delapan perjalanan KRL relasi Tanah Abang-Rangkasbitung yang direkayasa:

  1. Commuter Line No. 1778 di Stasiun Kebayoran berjalan pada jalur kiri Kebayoran-Pondok Ranji, berangkat pukul 19.04 WIB.
  2. Commuter Line No. 1780 di Stasiun Kebayoran berjalan pada jalur kiri Kebayoran-Pondok Ranji, berangkat pukul 19.24 WIB.
  3. Commuter Line No. 1793 (Tiga Raksa-Tanah Abang) perjalanan hanya sampai Stasiun Serpong.
  4. Commuter Line No. 1789 (Parung Panjang-Tanah Abang) perjalanan hanya sampai Stasiun Sudimara.
  5. Commuter Line No. 1790 (Tanah Abang - Rangkasbitung) perjalanan hanya relasi Sudimara-Rangkasbitung.
  6. Commuter Line No. 1794 (Tanah Abang - Serpong) perjalanan dibatalkan.
  7. Commuter Line No. 1799 (Parung Panjang - Tanah Abang) perjalanan dibatalkan.
  8. Commuter Line No. 1800 (Tanah Abang - Parung Panjang) perjalanan dibatalkan.

 

Berikut enam KRL yang alami keterlambatan:

  1. Commuter Line No. 1776 di jalur I Stasiun Kebayoran.
  2. Commuter Line No. 1778 di jalur III Stasiun Kebayoran, mengalami keterlambatan 34 menit.
  3. Commuter Line No. 1780 di jalur I Stasiun Palmerah, mengalami keterlambatan 25 menit.
  4. Commuter Line No. 1785 di Stasiun Palmerah, keterlambatan 19 menit.
  5. Commuter Line No. 1782 di jalur VI Stasiun Tanah Abang, mengalami keterlambatan 18 menit.
  6. Commuter Line No. 1784 di jalur VI Stasiun Tanah Abang, mengalami keterlambatan 31 menit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com