Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlampau Niat, Remaja di Jaktim Buat Bom Molotov hingga Urunan Beli Celurit untuk Dipakai Tawuran

Kompas.com - 05/02/2024, 16:56 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 20 remaja kencur ditangkap anggota Polres Metro Jakarta Timur pada Minggu (4/2/2024) dini hari.

Puluhan remaja itu ditangkap lantaran hendak melakukan tawuran di wilayah Jakarta Timur.

“Itu ada sebanyak 20 orang, kami sudah amankan dan kami kerja sama dengan Dinas Sosial untuk diperlukan sebagaimana layaknya anak berhadapan dengan hukum,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly dalam jumpa pers, Senin (5/2/2024).

Lilipaly menjelaskan, tiga dari 20 orang yang ditangkap merupakan admin pengelola akun media sosial dari tiga kelompok.

Baca juga: Puluhan Remaja di Jaktim Ditangkap Saat Hendak Tawuran, Ketahuan karena Ada yang Intai Polisi

"Dari ke-20 orang ini, ada 3 orang yang berperan sebagai admin. Nah, dari admin ini kita lakukan penangkapan terhadap teman-temannya yang terlibat untuk melakukan tawuran,” ungkap Lilipaly.

Lilipaly mengatakan, penangkapan terhadap 20 orang tersebut bermula ketika anggota Polres Metro Jakarta Timur tengah melangsungkan apel malam sebelum berangkat berpatroli.

Saat itu, tiga remaja yang menjadi admin mengundang kecurigaan polisi karena merekam apel malam tersebut dengan menggunakan ponsel.

“Setelah apel, anggota kami menanyakan atau melihat handphone yang mereka rekam. Ternyata, di handphone itu dia tulis, 'kita jangan bergerak dulu, angin lagi kencang',” ujar Lilipaly.

Berdasarkan hasil interogasi, kata Lilipaly, angin merupakan sebuah kode bagi para pelaku yang ditujukan untuk anggota polisi.

“Artinya, dia sampaikan ke grupnya, 'jangan kita bergerak dulu, ada polisi'. Jadi, karena patroli Polres Metro Jakarta Timur keliling, mereka tidak bisa bergerak untuk melakukan tawuran. Mereka akhirnya bilang, 'di sini juga banyak FBR yang berkeliaran, jadi kita tunggu dulu',” ucap Lilipaly.

Baca juga: 20 Orang yang Hendak Tawuran di Jaktim Masih di Bawah Umur, 2 Remaja Bikin Bom Molotov

“Pada saat mereka menunggu itulah, ada kecurigaan berlanjut oleh anggota kami, akhirnya melakukan penggeledahan,” lanjutnya.

Dari hasil penggeledahan, polisi menemukan barang bukti berupa celurit, bom molotov, air keras, golok atau parang, stik golf, dan minuman keras.

“Ada juga barang bukti air keras yang disiapkan juga. Inilah Polres Metro Jakarta Timur yang sedang berusaha untuk mengungkap para pelaku yang menjual air keras dan sebagainya,” tutur Lilipaly.

Buat bom molotov

Lilipaly menerangkan, dua dari 20 remaja yang ditangkap berperan sebagai pembuat bom molotov.

“Dan yang paling parah lagi, yang buat bom molotov ini anak umur 14 tahun dan 15 tahun,” ungkap Lilipaly.

Baca juga: Dua Remaja di Jakarta Timur Buat Bom Molotov untuk Tawuran, Belajar dari YouTube dan Tanya Teman

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com