Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Tetangga Soal Ayah yang Siksa Anak Kandung di Bogor, Putrinya Dipukuli kalau Kurang Setoran Mengamen

Kompas.com - 05/02/2024, 16:51 WIB
Larissa Huda

Editor

BOGOR, KOMPAS.com - Seorang ayah di Parung, Bogor, tega menyiksa putri kandungnya sendiri, N (7) hingga mengalami luka lebam di area lengan, pundak, dan punggung.

Menurut kesaksian tetangga, N diduga dipaksa mengamen sampai tengah malam. N akan dipukuli setiap kali kurang setoran pada ayahnya.

"Dipukuli pakai hanger yang luarnya kabel. Itu pada memar semua sebadan-badan," ujar tetangga N bernama Darmi dilansir dari TribunJakarta.com, Minggu (4/2/2024).

Baca juga: Derita Bocah 7 Tahun di Bogor, Dianiaya hingga Lebam dan Dipaksa Mengamen sampai Tengah Malam oleh Ayah Kandung

Darmi mengatakan, N diperlakukan bak mesin uang bagi ayahnya sendiri. N bahkan dipaksa mengamen hingga pukul 01.00 WIB dini hari.

"Makanya sekolahnya juga terhambat. Ngamen-nya daerah Ciseeng, Parung. Ngamen-nya sama ibunya, ibu tiri," kata Darmi.

Saat mengamen, ujar Darmi, N selalu diawasi oleh ibu tirinya. Anak-anak dari ibu tiri N juga ikut mengamen.

"Anaknya ada dua. Umur 2,5 tahun, satu laginya orok (masih bayi). Nah, ngamen itu semuanya dibawa cuma 'kan kalau N mah anak tiri," tambahnya.

Baca juga: Alasan Ayah di Bogor Aniaya Anak Kandung, Emosi karena Anaknya Rewel

Baru pindah

Darmi tidak mengetahui secara pasti kapan N mulai mengalami kekerasan. Ia memastikan bahwa N dulunya tinggal di luar Bogor bersama ibu kandungnya.

Beberapa bulan lalu, N dibawa ke Parung, Bogor, oleh ayah kandungnya dan tinggal bersama ibu tirinya.

"Kalau dianya ngontrak sudah lama. Anaknya ini datang ke sini sekitar enam bulanan pas masuk kelas 1 SD (sekolah dasar) saja," katanya.

Sedangkan istri Ketua RT, Tri Rahayu mengatakan ayah N sehari-hari bekerja sebagai tukang bangunan. Ayah N dikenal sebagai pribadi yang pendiam.

"Tapi siapa yang tahu kalau di rumahnya terjadi hal seperti ini," ujar Tri Rahayu atau yang akrab disapa Ayu.

Baca juga: Anak yang Diperkosa Ayah Kandung di Tangsel Diusir karena Aib, Dampaknya Korban Lain Akan Takut Bersuara

Menurut Ayu, kekerasan yang dialami oleh N sudah berlangsung lama, namun baru dilaporkan ke polisi pada Sabtu (3/2/2024) siang.

Ditetapkan jadi tersangka

Polisi menetapkan ayah kandung pelaku kekerasan kepada putrinya di Cogreg, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, sebagai tersangka.

“Sudah (ditetapkan menjadi tersangka),” ucap Kasat Reserse Kriminal Kepolisian Resor (Polres) Bogor, AKP Teguh Kumara saat dihubungi Kompas.com, Senin (5/2/2024).

Halaman:


Terkini Lainnya

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Megapolitan
Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Megapolitan
Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com