Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesal dan Kecewa Pengendara Pergoki Penganiayaan di Jalan, Telepon Nomor Darurat tetapi Tak Responsif

Kompas.com - 07/02/2024, 06:40 WIB
Baharudin Al Farisi,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pengendara sepeda motor bernama Andre Febrianda (31) menceritakan pengalamannya saat melintasi Jalan Jenderal Basuki Rachmat, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (6/2/2024) malam.

Dalam perjalanan pulangnya itu, Andre secara tidak sengaja memergoki seorang pria yang diduga tengah menganiaya perempuan di pinggir Jalan Jenderal Basuki Rachmat.

Andre kemudian merekam peristiwa tersebut dan meneriaki pelaku dari seberang Jalan Basuki Rachmat agar berhenti melakukan kekerasan terhadap korban.

Baca juga: Pengendara Motor Pergoki Pria Aniaya Perempuan di Pinggir Jalan di Duren Sawit

“Saya lihat kekerasan di seberang, saya kata-katain, akhirnya berhenti kekerasannya. Saya mau bantuin, malas berantem. Minimal dia sudah enggak KDRT lagi,” ungkap Andre saat dihubungi Kompas.com melalui direct messages Instagram, Senin (5/2/2024).

Berdasarkan kesaksian Andre, pelaku diduga melakukan berbagai macam kekerasan terhadap korban.

“Ini video sebelum saya (teriaki) dan warga lerai samperin mereka. Pukul, jambak, dorong, tampar, toyor,” sebut Andre.

Telepon nomor darurat

Meski pelaku tidak lagi melakukan kekerasan, Andre tetap memantau dari kejauhan laki-laki dan perempuan itu.

Baca juga: Lihat Pria Aniaya Wanita di Pinggir Jalan, Pengendara Motor Telepon Nomor Darurat tapi Tak Responsif

Ia juga mencoba meminta bantuan dengan menelpon nomor darurat kepolisian.

Hanya saja, dia menyayangkan karena tidak mendapatkan yang bagus dari pelayanan pelanggan atau customer service.

“Ya, betul sekali (malah dilempar-lempar). Tapi, terlempar otomatis. Saat ketik 110 darurat polisi, pas diangkat, ngobrol malah darurat bencana,” ujar Andre.

“Sama customer service darurat bencana, yakni 112, diberikan solusi pakai kode daerah 120-110, baru nyambung, setengah jam enggak ada yang angkat,” imbuh dia.

Bukan hanya itu, ia mengaku sudah menelepon Polsek Duren Sawit. Kendati demikian, hasil serupa Andre dapatkan.

Baca juga: Alasan Ayah di Bogor Aniaya Anak Kandung, Emosi karena Anaknya Rewel

“Satu jam lebih baru akhirnya datang polisi yang enggak sengaja lewat (Jalan Jenderal Basuki Rachmat). Akhirnya, di situ baru plong, saya tinggal pulang. Iya, selama satu jam sudah saya sama warga lerai, sambil tunggu pak polisi datang,” kata Andre.

Kekecewaan atas pelayanan publik

Karena pengalamannya ini, Andre harus menelan pil pahit dari pelayanan publik yang ternyata tidak responsif.

Terlebih, saat itu, Andre baru saja selesai menyaksikan debat calon presiden (capres) terakhir yang salah satunya membahas perlindungan terhadap perempuan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com