Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Gas Amonia Bocor: Asapnya Tebal Banget dan Menyengat, Saya Sesak Napas, Mata Pedih...

Kompas.com - 08/02/2024, 06:00 WIB
Rizky Syahrial,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Susan (22) menjadi korban kebocoran gas amonia di pabrik es PT Danesja, Koang Jaya, Karawaci, Tangerang Kota.

Susan mengalami sesak napas karena terlalu banyak menghirup gas amonia.

"Mata saya merah dan bernapas sesak. Dokter bilang saya kebanyakan hirup gas amonia," kata Susan saat ditemui di rumahnya, dekat dengan pabrik es, Rabu (7/2/2024).

Susan menceritakan, gas amonia bocor pada Selasa (6/2/2024) sekitar pukul 02.30 WIB. Saat itu ia sedang tidur lelap. Tiba-tiba, keluarganya menelepon.

"Paman saya telepon, bilang, 'Susan ada asap beracun, keluar dari rumah'," tutur dia.

Baca juga: Pabrik Es di Karawaci yang Gas Amonianya Bocor Disebut Sudah Beroperasi 32 Tahun

Susan yang belum terlalu sadar tidak begitu menyimak kata-kata pamannya.

Namun, tak lama kemudian, ia mencium bau yang sangat menyengat. Susan mengira bau itu berasal dari pewarna rambut miliknya.

"Saya pikir bau pewarna rambut, sama persis baunya. Lama kelamaan kok makin menyengat. Barulah saya membangunkan orangtua," tutur dia.

Saat itu Susan dan orangtuanya belum mengetahui sumber bau tersebut. Tak lama kemudian, pamannya kembali menelepon.

"Ada 20 menit kami sekeluarga bingung, karena paman saya berdekatan rumahnya dia bilang semua warga sudah mengungsi, tinggal saya," ucap dia.

Baca juga: Gas Amonia Bocor dari Pabrik Es di Karawaci, Warga: Lebih Baik Ditutup Atau Pindah, Saya Trauma!

Setelah pamannya menelepon lagi, ia pun bergegas keluar rumah. Susan melihat asap tebal menyelimuti rumahnya yang cuma berjarak 200 meter dari pabrik es.

Ia pun memutuskan mengungsi ke rumah neneknya yang berjarak kurang lebih tiga kilometer.

"Itu tebal banget asapnya, juga menyengat banget. Mata saya perih, sesak napas. Saya akhirnya lari ke rumah nenek di daerah Grendeng, Jembatan Kaca," tutur dia.

Sekitar pukul 04.30 WIB, ia pun kembali ke rumah. Namun, Susan merasa napasnya tersengal-sengal.

Warga pun menyarankan Susan untuk memeriksakan diri ke Rumah Sakit Sari Asih Ar-Rahman, yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari rumahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com