JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakan yang melibatkan kereta api maupun Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line masih terus terjadi silih terganti.
Dalam dua pekan terakhir ini saja, Kompas.com mencatat setidaknya ada empat kecelakaan yang melibatkan KRL bahkan hingga makan korban jiwa.
Kecelakaan yang memakan korban jiwa memiliki kronologi yang nyaris mirip, yakni mereka yang melintas di pelintasn sebidang. Berikut rinciannya:
Baca juga: KRL Tanah Abang-Rangkasbitung Tabrak Mobil di Daru, Penumpang Dengar Suara Hantaman Kereta
Kecelakaan kereta teranyar terjadi pada KRL rute Tanah Abang-Rangkasbitung, tepatnya di antara Stasiun Daru dan Tigaraksa, Kamis (8/2/2024).
Kereta bernomor 1694 itu tertemper mobil sedan pukul 12.35 WIB di KM 53+4 antara Daru dan Tigaraksa, Tangerang.
Adapun, kejadian itu berimbas pada sejumlah perjalanan Commuter Line. Berdasarkan keterangan penumpang, kereta sempat terhenti selama kurang lebih satu jam.
Adapun mobil tersebut terseret cukup jauh dari lokasi kejadian awal tabrakan. Salah seorang pnumpang menduga ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Baca juga: KRL Tanah Abang-Rangkasbitung Tabrak Mobil Sedan di Daru
Jasad pria tanpa identitas ditemukan di lintasan rel kereta api Cipinang, RT 08/RW 09, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (6/2/2024).
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Pulogadung Komisaris Sutrisno menyatakan pria tersebut tewas tertabrak kereta api.
Berdasarkan keterangan saksi bernama H (40), korban bekerja sebagai pemulung dan biasa tidur di bawah flyover, pinggir lintasan rel kereta api Cipinang.
Sutrisno memastikan bahwa tidak ditemukan luka lainnya atau tanda bekas aniaya atau kekerasan pada tubuh korban.
“Diduga korban meninggal dunia karena tertabrak kereta api dari arah timur atau Bekasi menuju arah Jatinegara,” ucap Sutrisno.
Baca juga: Mayat Pria Ditemukan di Lintasan Kereta Api Cipinang, Diduga Tewas Tertabrak Kereta
Seorang remaja tewas terserempet kereta di pelintasan antara Stasiun Jatinegara dan stasiun Pondok Jati pada Sabtu (3/2/2024) siang.
Kapolsek Matraman Komisaris Suprasetyo mengatakan, korban yang masih duduk di kelas 1 SMP itu awalnya membuat konten di rel kereta api.
Korban diketahui bersama rekannya ingin membuat konten di lokasi perlintasan rel kereta api tersebut. Diketahui, korban merupakan penggemar kereta.