Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkaian Indah Bunga Mei Hwa di Pecinan Glodok yang "Mekar" di Tangan Aning...

Kompas.com - 09/02/2024, 07:35 WIB
Rizky Syahrial,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aning (65) mengamati detail ukiran bunga mei hwa yang ada di hadapannya. 

Dia kemudian mengukir material yang bentuknya seperti plastik berwarna merah muda. Di tangannya, material itu menjelma menjadi kelopak bunga cantik.

Kelopak bunga itu kemudian dirangkai dan ditempel ke ranting buatan yang telah Aning siapkan.

Aning adalah perajin bunga mei hwa. Sejak 1982, dia menggeluti pekerjaan itu di tokonya yang berada di kawasan pecinan Glodok, Jakarta Barat. 

Baca juga: Sambut Imlek, Ancol Tambah Wahana Pertunjukan Barongsai di Dalam Air

"Sudah 42 tahun saya berdagang ukiran bunga di sini," kata Aning, Jumat (9/2/2024).

Rangkaian bunga mei hwa itu ternyata berbahan dasar plastik dan benang nilon.

Batang-batangnya berasal dari pohon jambu. Aning menempelkan ranting-ranting bunga ini menggunakan lem.

"Bunga ini dari plastik dipadu dengan kain nilon," ucap dia.

"Kalau batangnya dari pohon, ini saya tempel dengan lem tembak," jelas Aning.

Aning hanya butuh waktu satu jam untuk mengukir bunga berukuran kecil.

"Kalau yang besar juga enggak terlalu lama. Mungkin satu setengah jam," jelas dia.

Baca juga: TMII Gelar Festival Pecinan untuk Sambut Imlek pada 8-11 Februari, Ada Pertunjukan Barongsai hingga Tari Kecak

Harga bunga yang ia jual pun beragam, mulai dari Rp 600.000 per ukuran pot kecil.

Untuk pot besar, ia jual seharga Rp 1,2 juta. Apabila dihiasi dengan angpau dan lentera ala Tiongkok, bunganya seharga Rp 1,4 juta.

"Mulai dari Rp 600.000 yang kecil, kalau lengkap ada hiasannya itu Rp 1,4 juta," imbuh dia.

Momen Imlek di setiap tahun tidak akan ia sia-siakan. Pasalnya, Aning hanya bisa berdagang selama satu bulan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com