Satu harinya sekitar 10 pesanan bunga ukiran masuk. Bahkan, tidak hanya warga Jakarta yang memesan.
Kata Aning, pemesan bunganya rata-rata dari perusahaan maupun kantor. Namun, ada juga pembeli individual.
Baca juga: Jelang Imlek, Vihara Bahtera Bhakti Ancol Terima Banyak Sumbangan Lilin dan Lampion dari Jemaah
"Biasanya 10 pesanan setiap hari. Itu juga bukan hanya orang Jakarta saja. Ada dari Palembang, Kalimantan, dan Sulawesi. Kan dari perusahaan gitu," ujar Aning.
"Ada juga yang seorangan sih, biasanya dipajang di rumahnya," tambah ia.
Hasil penjualan kotor Aning per harinya bisa mencapai Rp 10 juta.
"Dihitung-hitung ya Rp 10 juta dapatlah. Tapi kotor ya," jelas Aning.
Pada momen Imlek tahun ini, ia mengatakan pesanannya naik 50 persen dari tahun sebelumnya.
"Sesuai shio naga katanya hoki ya. Alhamdulillah penghasilan naik," tutur Aning.
Di luar momen Imlek, ia berdagang buah di Gang Kalimati dekat kawasan pecinan.
Namun, semua usahanya ini sudah diwariskan ke anak-anaknya. Ia kini tinggal di Surabaya bersama kerabat untuk menikmati masa tua.
"Habis Imlek ini, saya pulang ke Surabaya. Dulunya dagang buah di Gang Kalimati karena saya asli sini. Sekarang semua diwariskan ke anak-anak," papar Aning.
"Anak saya 16, ada tiga yang bisa mengukir bunga ini," tambah dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.