Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Tak Netral karena Kantong Sembako Murah Biru Muda, Pemprov DKI: Warnanya Beragam

Kompas.com - 10/02/2024, 16:46 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kantong berwarna biru muda untuk program sembako murah yang digelar Pemprov DKI Jakarta ramai diperbincangkan di media sosial.

Foto yang menunjukkan kantong berwarna biru itu diunggah Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi Nasdem Ahmad Sahroni di akun Instagram-nya.

Peneliti Human Right Watch Andreas Harsono juga mengunggah foto yang sama di akun X pribadinya.

Pemprov dan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dianggap tidak netral karena warna biru tersebut identik dengan pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Pejabat Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono memakai tas sembako murah dengan warna sama dengan pasangan Prabowo-Gibran. Ini penyalahgunaan bansos, yang dari anggaran negara, buat kampanye politik," cuit Andreas.

Baca juga: Heru Budi Bantah Penyelenggaraan Pasar Sembako Murah Berkaitan dengan Pemilu

Menanggapi hal itu, Asisten Perekonomian dan Keuangan DKI Jakarta Sri Haryati menjelaskan bahwa kantong sembako murah memiliki beragam warna, tak cuma biru muda.

"Mengenai kantong belanja ramah lingkungan yang digunakan untuk paket sembako pada kegiatan, tidak lain agar memudahkan warga atau masyarakat membawa paket sembako, dengan warna yang beragam," ujar Sri dalam keterangannya, Sabtu (10/2/2024).

Sri berujar, program sembako murah merupakan cara untuk mengendalikan inflasi daerah.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, inflasi bulanan untuk komponen bahan makanan didorong oleh kenaikan harga komoditas pangan seperti beras.

Baca juga: Pemprov DKI Distribusi 44.000 Paket Sembako Murah di 44 Titik

Bahkan, beras menjadi penyumbang utama inflasi tahun ke tahun DKI Jakarta pada Desember 2023.

"Melalui sinergi dengan para stakeholder, masyarakat dapat membeli pangan dengan harga murah. Satu paket sembako yang di pasar seharga Rp 130.000, masyarakat cukup membayar Rp 100.000," kata Sri.

"Adapun selisihnya dipenuhi dari dana corporate social responsibility (CSR) para stakeholder. Jadi, masyarakat tetap membeli sembako, bukan dalam bentuk bantuan sosial," imbuh dia.

Sebagai informasi, setiap warga bisa membeli paket sembako murah yang terdiri dari 5 kilogram beras, 2 liter minyak goreng, 1 kilogram gula pasir, dan 1 kilogram tepung terigu seharga Rp 100.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com