Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soroti Dugaan Perundungan di Binus School Serpong, P2G Duga Sekolah Tak Punya Tim Pencegah Kekerasan

Kompas.com - 19/02/2024, 18:10 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim menduga kekerasan yang terjadi Binus International School Serpong terjadi karena adanya persoalan struktural.

Seperti diketahui, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah mengeluarkan Peraturan Menteri Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.

"Kami menduga kuat Permendikbud tersebut tidak dijalankan sepenuhnya di sekolah tersebut," ucap Satriwan kepada Kompas.com, Senin (19/2/2024).

Baca juga: Perundungan Siswa oleh Geng Tai Binus School Serpong Terjadi di Warung Depan Sekolah

Kalau sudah dilaksanakan, Satriwan berpandangan, seharusnya sekolah sudah memiliki Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK). Pembentuk TPPK diatur dalam beleid tersebut.

Satriwan menduga, regulasi yang dibuat Kemendikbudristek itu belum dipahami, bahkan belum terinformasikan secara memadai kepada guru, murid, sekolah, orangtua, hingga yayasan.

Jika benar tidak ada TPPK, Satriwan menyanyangkan hal tersebut. Pasalnya, kata dia, regulasi tersebut merupakan strategi nasional untuk mencegah dan menangani kekerasan.

"Nah, semoga tidak ada keyakinan bahwa mereka sekolah internasional, lalu seolah tidak perlu tidak ikuti regulasi yang dibuat oleh Kemendikbud. Saya pikir itu keliru," ucap Satriwan.

Baca juga: Siswa Korban Perundungan Geng Tai di Binus School Serpong Alami Memar hingga Luka Bakar

Satriwan juga menekankan agar pemerintah setempat bisa mengusut tuntas perkara tersebut. Kemudian mereka juga harus memeriksa apakah sekolah itu sudah implementasikan Permendikbud itu atau belum.

"Apakah sekolah itu sudah membuat atau rencana kerja TPPK atau belum? Dugaan kami belum," kata dia.

Dugaan perundungan di Binus School Serpong, Tangerang Selatan, Banten, ramai dibicarakan di jagat maya, khususnya di akun media sosial X.

Dalam utas yang disebarkan oleh pemilik akun @BosPurwa mengatakan adanya seorang anak yang dipukuli belasan seniornya hingga masuk rumah sakit.

"Mereka anak-anak pesohor. Dan ngerinya lagi sampai disundut rokok!" tulis akun X @BosPurwa, Minggu (18/2/2024).

Baca juga: Binus School Serpong Tangani Kasus Perundungan Siswanya, Klaim Terjadi di Luar Sekolah

Akun tersebut menceritakan penrundungan yang dialami anaknya sejak 2 Februari lalu. Bahkan, pelaku tak segan mengancam akan menyakiti adik korban.

Informasi adanya kekerasan tersebut dibenarkan Kasat Reskrim Kepolisian Resor (Metro) Tangerang Selatan Ajun Komisaris (AKP) Alvino Cahyadi.

Namun, Alvino tak merinci siapa pelaku dan korban atas perundungan tersebut. Menurut Alvino, kasus tersebut sudah ditindaklanjuti kepolisian.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com