Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Kelontong di Tomang Keluhkan Distribusi Sembako yang Tidak Merata

Kompas.com - 22/02/2024, 12:10 WIB
Rizky Syahrial,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rukmini (57), seorang pedagang warung kelontong di Pasar Tomang Barat, Jakarta Barat, mengeluhkan distribusi bahan sembako yang tidak merata.

Akibatnya, pembeli tidak banyak yang singgah ke warungnya karena stok barang yang kosong.

"Misalnya ya terigu yang premium atau terigu biasa lah. Kami suka tidak dapat stok," jelas dia saat ditemui di lokasi, Kamis (22/2/2024).

Baca juga: Jeritan Hati Pedagang: Omzet Makin Menipis Imbas Harga Beras Melambung

"Kalau kayak gini kan kami jadi sepi pembeli, semua larinya ke pasar modern," kata dia.

Sepinya pembeli membuat penghasilan warung Rukmini turun drastis. Apalagi di beberapa momen salah satunya bulan Ramadhan, tidak seindah yang ia bayangkan.

"Orang mau cari terigu kan mau bulan puasa bikin kue, di sini barangnya hanya sedikit. Sedangkan di pasar modern banyak," ucap dia.

Rukmini tak mempermasalahkan pasar modern yang tersebar bahkan berdampingan di jalan. Dia hanya minta ke pemerintah agar pasar tradisional juga dihidupkan.

Baca juga: Serba Salah Pedagang Warteg Saat Harga Pangan Melambung: Mahal Semua, tapi Takut Kehilangan Pelanggan

Contohnya, ia ingin pasar modern dibatasi penjualan bahan pangan agar pasar tradisional bisa kebagian barang untuk dijual.

"Saya inginnya ya pedagang tradisional seperti kami di pasar ini dihidupkan," kata Rukmini.

"Jadi tolong lah pemerintah dibatasi penjualannya. Biar kami dapat juga bahan pangan ini, dan dijual dengan harga eceran tertinggi," tambahnya.

Baca juga: Pedagang: Kalau Mau Harga Beras Turun, Semua Tergantung Pemerintah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com