JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro memastikan situasi di depan gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI aman terkendali meski massa pedemo sempat ricuh.
“Terkendali, damai,” kata Susatyo kepada wartawan usai demo berakhir di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (23/2/2024) malam.
Massa yang berupaya untuk masuk paksa ke Gedung KPU RI dengan menerobos barikade dapat ditenangkan atas arahan dari koordinator lapangan. Itulah sebabnya, aksi unjuk rasa kembali kondusif.
“Dinamika situasi di lapangan memang tadi massa sempat ingin menerobos masuk. Lalu, petugas tetap waspada, siaga, dan dengan imbauan-imbauan persuasif alhamdulillah masa dan korlap bisa menenangkan massanya sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” ujar Susatyo.
Baca juga: Massa Aksi Paksa Masuk KPU RI, Tarik Barikade hingga Berseteru dengan Polisi
“Kemudian, sesuai ketentuan kami harus mengingatkan bahwa pukul 18.00 WIB aksi harus segera diakhiri. Alhamdulillah terjadi kesepakatan sehingga mereka bubar tepat waktu,” imbuh Susatyo.
Sebelumnya diberitakan, massa aksi unjuk rasa di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI berupaya menerobos masuk barikade yang menutup akses Jalan Imam Bonjol, Jumat (23/2/2024).
Pantauan Kompas.com, upaya itu berlangsung sekitar pukul 17.55 WIB. Mereka membuka paksa barikade yang dipasang polisi.
Akibatnya, mereka berseteru dengan polisi dan saling dorong. Orator yang melihat aksi itu langsung berteriak agar massa berhenti.
"Stop, berhenti! Polisi itu teman kita! Mereka ditugaskan untuk menjaga kita! Tolong tertib!" seru sang orator.
Baca juga: Massa Aksi Ajak Emak-emak Lempar Telur Busuk dan Tikus Mati ke Kantor KPU RI
Sebelumnya, massa menuntut agar ketua atau komisioner KPU dapat keluar dan bertemu massa.
Mereka menyatakan Pemilu 2024 diwarnai kecurangan, sementara KPU dianggap tidak menjalankan tugasnya dengan baik.
Di sisi lain, pedemo juga menolak praktik dinasti politik Presiden Joko Widodo.
Namun, permintaan mereka untuk bertemu dengan ketua atau komisioner KPU tak kunjung diindahkan sehingga massa berupaya untuk masuk dengan paksa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.