Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tetap Semangat “Nyoblos” meski Ada Hasil Hitung Suara KPU, Warga: Ini Pengalaman Pertama

Kompas.com - 24/02/2024, 12:52 WIB
Baharudin Al Farisi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Sunter Jaya bernama Elbert (21) tetap berangkat ke tempat pemungutan suara (TPS) 144 untuk mengikuti pemungutan suara lanjutan hari ini, Sabtu (24/2/2024).

Ini merupakan pengalaman pertamanya menyumbang suara dalam pemilihan umum (Pemilu).

Oleh karena itu, ia tetap ingin menyalurkan hak pilih meski hasil real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah terlihat.

“Karena ini saya baru pertama kali. Soalnya, saya (kelahiran Desember), yang 2019 telat. Jadi, baru sekarang ini. Ya saya mau menyuarakan,” kata Elbert saat ditemui usai mencoblos di TPS 144 Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu.

Baca juga: Antusias Warga Sunter Jaya Ikut Pemungutan Suara Lanjutan meski Hasil Real Count Sudah Terlihat

Ia kecewa karena pemungutan suara pada 14 Februari 2024 tertunda akibat logistik terendam banjir. DItambah, logistik belum siap pada 18 Februari 2024.

“Lumayan sih (kecewa). Kemarin kan sudah banjir-banjiran seharian, terus (18 Februari) sudah kosongkan jadwal, ya jadinya gimana ya, sudah siapkan waktunya gitu. Pas sudah tahu enggak bisa, jadinya ada banyak acara pribadi juga yang tertunda,” ucap Elbert.

Sementara itu, warga bernama Jeffrey (49) juga tetap antusias menggunakan hak pilihnya. Ia mengatakan, suaranya sangat berharga meski tetap terhitung satu.

“Ya, ini merupakan... kayak hak kita ya. Ya kita pakai, jangan sampai suara kita hilang. Sayang kalau kita enggak partisipasi, entar hasilnya berpengaruh juga ke akhirnya. Jadi, ya kita harus ikutan,” kata Jeffrey.

“Sebagai warga negara kan harus ikut. Kalau enggak ikut, entar kita merasa bersalah juga,” tambah dia.

Baca juga: Suasana Pemungutan Suara Lanjutan di TPS 144 Sunter Jaya, Petugas KPPS Pakai Baju Tugas Negara Boss!

Sebanyak 19 TPS di Jakarta Utara menggelar pemungutan suara lanjutan pada hari ini.

Pelaksana tugas (Plt) Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Utara Abie Maharullah mengatakan, 19 TPS ini tersebar di tiga kelurahan.

“Ada 19 TPS. Di Sunter Jaya ada 12 TPS, Pegangsaan 2 ada lima TPS, kemudian Pademangan Barat ada satu TPS, dan satu TPS lagi di Kali Baru,” ungkap Abie saat dihubungi wartawan, Sabtu.

Abie menjelaskan, pemungutan lanjutan pada hari ini digelar karena logistik pemilihan umum (Pemilu) 2024 di TPS tersebut rusak.

“Karena logistiknya rusak. Kendala utamanya memang karena hujan, banjir. Jadi, ada yang rusak secara utuh, ada yang habis, ya karena rusak gitu surat suaranya,” kata Abie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com