Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Mahal, Warteg Ini Pakai Beras Bulog tapi Diprotes Pembeli

Kompas.com - 28/02/2024, 18:08 WIB
Baharudin Al Farisi,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilik Warteg Sinta, Syarifudin (43) mengaku sempat memakai beras Perum Bulog gara-gara harga beras yang biasa dia gunakan untuk warung makannya sangat mahal.

“Pernah (pakai beras Perum Bulog), kemarin lagi beras mahal, coba sekali. Nah, harganya murah. Di sana (harga beras yang biasa dibeli) Rp 750.000, di Pasar Minggu Rp 700.000 yang 50 kilogram. Saya coba kan sekali,” kata Syarifudin saat ditemui Kompas.com di Jalan AUP, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (28/2/2024).

Namun, Syarifudin mengaku malah mendapat protes dari para pembeli atas keputusannya memakai beras Perum Bulog.

Baca juga: Harga Beras Sudah Mulai Turun, tapi Masih Mahal

Katanya, para pembeli tidak selera memakan nasi dari beras Perum Bulog.

“Nah, yang makan pada protes. Katanya rasanya kurang. Kalau Bulog kan warnanya enggak terlalu putih. Kalau kita beli yang bagus, jadinya putih. Kalau bulog nanti warnanya jadi kayak kuning. Enggak terlalu putih,” ungkap Syarifudin.

Alhasil, Syarifudin terpaksa kembali menggunakan beras yang biasa digunakan untuk warung makannya.

Namun, mau tak mau dia harus mengurangi porsi nasi ketimbang menaikkan harga.

“Ya paling dikurangi sedikitlah. Kita mainnya kurangi. Soalnya, kalau naikkan harga, pembeli pada kabur. Makanya dikurangi, kayak nasi dikurangi sedikit,” ujar Syarifudin.

Terlepas dari itu, Syarifudin mengungkapkan bahwa harga beras sudah mulai menurun meski harganya masih terlalu mahal.

Baca juga: Tak Naikkan Harga Saat Beras Mahal, Pemilik Warteg: Nanti Pembeli Kabur

Hal tersebut Syarifudin rasakan sejak 15 hari terakhir. Dalam periode waktu tersebut, dia sudah membeli beras sebanyak tiga kali untuk kebutuhan warung makannya.

“(Harga beras) Ya Alhamdulillah sih, harga beras sudah mulai turun, tapi masih mahal,” ujar dia.

“Sudah tiga kali ini. Saya belinya itu saya lima hari sekali, berarti dalam waktu 15 hari terakhir ini. Dari harga Rp 750.000 untuk satu karung seberat 48 kilogram, sekarang sudah Rp 715.000,” ucap Syarifudin.

Untuk warung makannya, Syarifudin biasa membeli beras merek Batik di salah satu agen yang berada di Kelurahan Pejaten Barat, Jakarta Selatan.

Dia terakhir membeli beras pada Senin (26/2/2024).

Baca juga: Harga Beras Mahal, Pemilik Warteg: Aslinya Mah Puyeng, Susah Putar Pemasukan

“Sebelum ada kenaikan harga beras, itu biasanya ada di harga Rp 630.000,” pungkas Syarifudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com