JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pedagang di Pasar Koja Baru, Jakarta Utara, Kardi (52), menolak menggunakan kantong belanja kain atau spunbond dan akan tetap memakai kantong plastik sekali pakai ketika berjualan.
Ia menilai, penggunaan kantong plastik lebih praktis untuknya yang menjual sayur dalam jumlah kecil.
"Ya, repot mendingan pakai plastik, kan mahal satunya Rp 700 perak (harga spunbond). Beli cabai paling Rp 10.000 atau seprapat masa pakai begituan?" Ucapnya ketika diwawancarai oleh Kompas.com, Rabu (6/3/2024).
Baca juga: Heru Budi: Pasar Sembako Murah Bakal Terus Digelar Jelang Ramadhan 2024
Kardi mengaku siap menggunakan spunbond apabila disediakan gratis oleh pihak pasar atau pemerintah.
"Kalau gratis tidak ada masalah, cuma kalau beli saya masalah," tegas dia.
Senada, Aci (21), pedagang baju di Pasar Koja Baru, berkeberatan apabila harus beli spunbond sendiri.
Namun, jika disediakan oleh pihak pasar, ia siap untuk menggunakannya karena bisa mengurangi biaya pengeluaran membeli plastik.
"Ya, bagus kalau sudah disediain. Jadi, bisa mengurangi biaya belanja plastik juga," ucap Aci.
Aci harus mengeluarkan uang sekitar Rp. 500.000-1 juta dalam satu bulan untuk membeli plastik.
Baca juga: Menelusuri Pasar Induk Cipinang: Jokowi Klaim Harga Beras Turun, Konsumen Teriak Masih Mahal
Sebagai informasi, Pasar Koja Baru bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, untuk menerapkan program "Guna Ulang Spunbond" dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN).
Kepala Dinas LH DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan, penggunaan spunbonddigencarkan di pasar tradisional guna meminimalkan penggunaan plastik sekali pakai yang mencemari lingkungan.
Pasar tradisional dianggap masih sulit mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
"Pasar tradisional masih menjadi PR untuk diminimalisir penggunaan plastik sekali pakainya," kata Asep.
Dinas LH DKI Jakarta, bekerjasama dengan pasar untuk menyediakan drop box spunbond di pasar-pasar yang berada di naungan Pasar Jaya.
Sehingga ketika pengunjung lupa membawa plastik belanja, bisa menggunakan spunbond gratis yang telah disediakan.
Baca juga: Harga Telur di Pasar Jaksel Naik, Pedagang: Banyak Pelanggan Protes
Warga juga bisa menyumbangkan spunbond yang tak terpakai di rumah ke drop box pasar tradisional atau ke bank sampah terdekat.
"Warga mengumpulkan dari rumah kemudian dibawa ke bank sampah, atau drop box yang ada di kelurahan, kecamatan, dan pasar," sambung Asep
Spunbound yang telah dikumpulkan nantinya, akan dipilih yang masih layak pakai untuk ditaruh di drop box yang ada di pasar tradisional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.