Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pasutri Penjual di Pasar Kue Subuh Senen, Rela Untung Kecil agar Pembeli Tetap Datang

Kompas.com - 08/03/2024, 11:11 WIB
Xena Olivia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan suami-istri Andi dan Adel (26), pedagang di Pasar Kue Subuh di Senen, Jakarta Pusat, rela mengambil untung kecil pada dagangan kuenya asal bisa mempertahankan pembeli.

Mereka tak bisa sembarang menaikkan harga, sebab rata-rata pedagang di sana memasang harga yang ekonomis, yakni Rp 700-3.500 untuk sepotong kue.

“Agak susah kalau mau menaikkan harga. Di sini pun untungnya cuma Rp 200 perak,” ujar Adel saat diwawancarai Kompas.com di lapaknya, Kamis (7/3/2024) malam.

Baca juga: Bisnis Kue Subuh Depok Lesu sejak Pandemi, Pedagang: Kami seperti Dibabat Habis

Padahal, harga bahan baku akhir-akhir ini tengah melonjak. Salah satu bahan yang paling terasa kenaikannya adalah minyak dan tepung.

“Minyak itu biasanya stok 30 kilogram atau dua jeriken. Satu jeriken harganya dulu Rp 170.000-180.000. Sekarang jadi Rp 230.000.” keluh Andi.

“Kalau tepung itu seinget saya tahun lalu Rp 150.000 (per dus), sekarang bisa Rp 160.000-175.000,” sambung dia.

Ditegur saat kurangi ukuran

Saat pertama menyadari harga baku mulai merangkak, Adel sempat mengurangi ukuran kue buatannya. Namun, ia malah mendapat teguran dari pembelinya.

Bahkan, ia disuruh untuk tidak menitipkan jualannya lagi jika ukuran kuenya kecil.

“Awalnya saya tanya dulu (sama tempat titip jual) boleh enggak naikkan harga? Tapi ternyata di pasar enggak bisa naikkan harga. Akhirnya saya coba lagi kecilkan barangnya, eh pada komplain,” tutur Adel.

Baca juga: Menengok Pasar Kue Subuh Senen yang Masyhur, Sentra Kue Basah yang Dijual mulai Rp 1.000

“Katanya, ‘kalau kayak gitu malah mending enggak usah titip’,” celetuk dia.

Kendati demikian, Andi dan Adel tidak keberatan meski untung dagangannya kecil. Sebab, mereka bersyukur dengan berapapun hasil penjualan yang didapatkan.

“Untung dikit enggak apa-apa, yang penting lancar,” imbuh Adel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com