JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pengurus Wilayah Nahdaltul Ulama (PWNU) DKI Jakarta Syamsul Maarif mengatakan ketinggian hilal baru mencapai 0,47 derajat saat pemantauan di Masjid Raya KH Hasyim Ashari, Kalideres, Jakarta Barat, Minggu (10/3/2024).
"Hari ini masih di bawah tiga derajat, yaitu 0,47 derajat. Jadi masih jauh sehingga secara teori tanggal atau hilal tidak bisa dirukyat," ujar Syamsul kepada wartawan di lokasi.
Dengan demikian, 1 Ramadhan dipastikan jatuh pada 12 Maret 2024.
Syamsul menjelaskan, observasi ini akan dibawa ke Kementerian Agama untuk dibahas dalam sidang isbat.
Baca juga: Hasil Pemantauan Hilal Kemenag: Secara Hisab, 1 Ramadhan 1445 Hijriah Jatuh 12 Maret
"Bahwa hasil pemantauan Lembaga Falakiyah tidak melihat tanda," imbuh dia.
Sebagai informasi, standar ketinggian hilal dari Nahdaltul Ulama (NU) dan MABIMS adalah tiga derajat.
Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat penetapan awal Ramadhan 1445 H pada petang ini, Minggu (10/3/2024).
Rangkaian sidang isbat untuk menentukan awal puasa wajib bagi umat Islam ini terdiri dari tiga tahapan mulai pukul 17.00 WIB.
Baca juga: Tradisi Sebelum Ramadhan, Peziarah Kunjungi Makam Keluarga di TPU Karet Bivak
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Kemenag Kamaruddin Amin mengatakan, kegiatan tersebut berlangsung secara hibrid dengan agenda utama di Auditorium H M Rasjidi Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
"Sidang isbat merupakan salah satu layanan keagamaan bagi masyarakat untuk mendapat kepastian mengenai pelaksanaan ibadah," ujar Kamaruddin, dikutip dari laman Kemenag, Senin (19/2/2024).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.