Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angin dan Ombak Jadi Penyebab Kapal Parikudus Terbalik di Kepulauan Seribu

Kompas.com - 12/03/2024, 07:44 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Jarot mengungkapkan, penyebab terbaliknya speedboat di perairan Kepulauan Seribu pada Senin, (11/3/2024) adalah angin yang kencang dan ombak tinggi.

“Ombak dan angin,” ucapnya ketika dikonfirmasi Selasa (12/3/2024).

KM Parikudus ini merupakan kapal milik Asha Resort yang ada di Pulau Payung, Kepulauan Seribu Selatan.

Awalnya, KM Parikudus berangkat dari Asha Resort Pulau Payung Kepulauan Seribu Selatan menuju Pantai Mutiara Jakarta Utara.

Baca juga: Satu WN Taiwan Hilang Saat Kejadian Kapal Terbalik di Perairan Kepulauan Seribu

“Info awal dari Asha Resort Pulau Payung menuju Pantai Mutiara Jakarta Utara,” sambung AKBP Jarot.

AKBP Jarot mengungkapkan, KM Parikudus ini mengangkut 30 penumpang, dan tiga Anak Buah Kapal (ABK).

Namun, saat berada di sekitar Perairan Pulau Rambut, Kelurahan Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, KM Parikudus justru terbalik.

Sebagian penumpang ada yang jatuh ke perairan. Sementara sebagian lagi ada yang bertahan dengan memegang badan kapal.

Saat mendapat laporan tersebut, Polsek Kepulauan Seribu langsung menuju TKP dan melakukan evakuasi.

Baca juga: Kapal Terbalik di Perairan Kepulauan Seribu, Bawa 30 Penumpang

Dalam proses evakuasi, Polsek Kepulauan Seribu juga dibantu oleh Kapal Marina Express yang kebetulan melintas di sekitar TKP.

Proses evakuasi pun tak berjalan mulus, karena ombak di perairan tersebut sedang tinggi.

“Kami sedang evakuasi, terkendala ombak tinggi sekitar 2 meter – 2,5 meter,” jelasnya.

Bukan hanya ombak yang tinggi, berdasarkan peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Senin (11/3/2024) kemarin, arah angin di Kepulauan Seribu didominasi dari Barat – Utara dengan kecepatan angin maksimum 25 Knot (46 km/jam).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com