Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Uji Coba, Tarif Angkot Listrik di Kota Bogor Rp 5.000

Kompas.com - 12/03/2024, 12:21 WIB
Ruby Rachmadina,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Uji coba lima unit mobil angkutan kota (angkot) listrik di Kota Bogor mulai Jumat (15/3/2024) akan dikenakan tarif Rp 5.000.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Bogor, Marse Hendra, mengatakan, tarif itu ditetapkan untuk satu kali naik dan selama masa percobaan.

Nantinya, pengguna angkot listrik hanya perlu tapping di mesin tap dalam angkot atau sistem tap on bus (TOB) menggunakan kartu e-money.

Baca juga: Uji Coba Angkot Listrik di Kota Bogor Dimulai 15 Maret 2024

“Tarif disamakan dengan tarif angkot saat ini. Menggunakan TOB,” kata Marse saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/3/2024).

Penumpang yang hendak naik angkot listrik harus memastikan jumlah saldo di dalam kartu cukup.

Ke depannya, pembayaran akan menjadi cashless alias nontunai.

Sistem pembayaran TOB dipilih untuk memudahkan para penumpang karena semua kartu elektronik bisa dipakai untuk membayar angkot listrik.

Layanan angkot listrik bakal mengisi rute trayek Biskita koridor 3.

Penumpang yang ingin naik harus menunggu di titik-titik yang telah ditentukan.

Baca juga: Ini Rute Angkot Listrik yang Bakal Diuji Coba di Kota Bogor

Dengan begitu, penumpang tidak bisa naik dan turun di sembarang tempat seperti ketika naik angkot konvensional.

“Rute Cidangiang, Suryakencana, Bondongan, Empang, seputar sistem satu arah (SSA), Cidangiang,” ujar Marse.

Sampai saat ini, Dishub Kota Bogor masih mempersiapkan fasilitas penunjang angkot listrik, salah satunya stasiun pengisian listrik atau charging station.

Penentuan titik-titik stasiun pengisian listrik masih dibahas bersama pihak perusahaan listrik negara (PLN).

Sementara ini, pengisian listrik masih menggunakan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) milik PLN.

“Sementara masih menggunakan SPKLU yang dimiliki PLN,” kata Marse.

Rencana uji coba penggunaan angkot listrik ini dilakukan sampai enam bulan ke depan sebagai langkah Pemkot Bogor untuk mengurangi emisi karbon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com