Cegah Peningkatan Kasus Saat Musim Hujan, RSUD Tamansari Jakbar Buka Layanan Vaksin DBD

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tamansari l, Jakarta Barat membuka layanan vaksinasi Demam Berdarah Dengue (DBD) untuk mencegah peningkatan kasus yang terjadi saat musim hujan.

"Vaksin DBD sekitar 95 persen efektif untuk mencegah sakit dan kematian akibat DBD," ujar Kepala Seksi Pelayanan Medis dan Keperawatan RSUD Taman Sari, Ngabila Salma dalam keterangannya, Rabu (13/3/2024).

Ngabila menyampaikan, RSUD Tamansari memberi tarif vaksinasi DBD sebesar Rp 1.000.000 untuk dua kali penerimaan vaksin.

Baca juga: Dinkes DKI: Musim Hujan Picu Kenaikan Kasus DBD di Jakarta

Pelayanan vaksin selama bulan Ramadhan 2024 dilakukan pada hari Senin dan Kamis, pukul 08.00 - 15.00 WIB.

“Selain itu ada harga khusus untuk ASN atau keluarga yang bekerja di instansi pemerintah, karyawan BUMN, BUMD, dan fasilitas kesehatan," kata Ngabila.

Sebelumnya, sebanyak 627 kasus DBD terjadi pada usia bayi di bawah lima tahun (balita) hingga dewasa di wilayah Jakarta.

Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, sejumlah kasus DBD itu tercatat sejak awal Januari hingga 19 Februari 2024.

"Hingga 19 Februari 2024, itu tercatat ada 627 kasus (DBD)," ujar Ani dalam keterangannya, Kamis (29/2/2024).

Berdasarkan tren data kasus mingguan tahun 2024, tercatat kasus DBD di Jakarta terjadi peningkatan dibandingkan sejak minggu awal bulan Januari.

Baca juga: Ada 201 Kasus DBD di Tangsel, Korbannya Berusia 15 hingga 49 Tahun

Data kasus menunjukkan peningkatan yang tajam kasus DBD di Ibu Kota terjadi minggu kelima tahun 2024 atau awal bulan Februari 2024.

"Kami terus memantau perkembangan kasus DBD di setiap wilayah Jakarta. Sejauh ini, tidak tercatat kematian atas kasus tersebut,” tutur Ani.

Ani mengimbau kepada masyarakat Jakarta untuk melakukan langkah pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di sekitar rumah atau lingkungan tempat tinggal masing-masing.

"Lakukan 3M yakni menguras, menutup, dan mendaur ulang. Serta melakukan kegiatan lain yang mencegah perkembangbiakan dan gigitan nyamuk Aedes aegypti,” ucap Ani.