Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Habib Hasan bin Ja'far Assegaf di Mata Muridnya: Penggerak Hati Anak Muda untuk Berbuat Kebaikan

Kompas.com - 14/03/2024, 17:03 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepergian pemimpin Majelis Nurul Musthofa Habib Hasan bin Ja'far Assegaf memberikan kesedihan yang mendalam bagi Al Misky (27), salah satu murid almarhum dari Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Al mengenang sang guru sebagai sosok yang selalu mengajak siapa pun untuk berbuat kebaikan.

"Almarhum adalah sosok penggerak hati para pemuda, yang bahkan setiap malam minggu selalu mengajak kami untuk melakukan kebaikan," kata Al kepada Kompas.com, Kamis (14/3/2024).

Baca juga: Lantunan Doa dan Isak Tangis Iringi Prosesi Pemakaman Habib Hasan bin Jafar Assegaf

Al mengaku bahwa kesedihannya tak terbendung saat mendengar kabar sang guru wafat. Sebab, ia sudah mengenal almarhum sejak lama.

"Dulu, saya rela izin sekolah untuk hadir di kegiatan majelis beliau. Sudah diajak dari TK, sampai sekarang sudah 22 tahun," jelas Al.

Hal serupa juga disampaikan Syukron (21), murid almarhum yang rela izin kerja dan berangkat dari Bogor untuk ikut menghadiri proses pemakaman almarhum.

"Sebelum dengar kabar wafat, hari itu saya sudah enggak enak hati dari sahur. Pas waktu makan siang di kantor dan mendengar kabarnya, saya langsung menangis," ujar Syukron.

Syukron mengagumi sosok almarhum Habib Hasan bin Ja'far Assegaf sebagai panutan dalam hidupnya.

"Saya mengikuti beliau dari kelas 7 dan almarhum konsisten membimbing kami untuk terus cinta kepada nabi. Beliau sudah jadi sosok panutan hidup," imbuh Syukron.

Baca juga: Sesuai Wasiat, Jenazah Habib Hasan Bakal Dimakamkan di Bawah Kaki Ibunya

Tak jauh berbeda dengan Syukron, salah seorang murid majelis lainnya bernama Budiman (21) asal Sukabumi juga senantiasa menghormati ajaran beliau.

"Beliau adalah sosok tauladan, sosok yang mengajarkan arti cinta kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW yang sesungguhnya," ucap Budiman.

Budiman mengatakan, almarhum selalu mengajarkan kepada para pemuda untuk jangan setengah hati dalam mencintai Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.

Dan Budiman mencoba membuktikannya terhadap almarhum. Dia berangkat jauh-jauh dari Sukabumi sejak waktu subuh tadi sekitar pukul 05.00 WIB, untuk bisa hadir mengiringi pemakaman Habib Hasan bin Ja'far Assegaf.

Sebagai informasi, Habib Hasan bin Ja'far Assegaf meninggal dunia di usianya yang ke-47 tahun pada Rabu (13/3/2024) pagi sekitar pukul 09.00 WIB.

Pada isi wasiatnya, beliau minta dimakamkan di bawah telapak kaki ibunya.

Baca juga: Isak Tangis Pelayat Saksikan Jenazah Habib Hasan bin Jafar Assegaf Sebelum Dishalatkan

"Ini salah satu wasiat beliau, yang dari awal meminta dimakamkan di bawah kaki ibunya. Bahkan, sudah dihitung oleh beliau di sini tempat meninggalnya nanti," kata adik almarhum, Habib Abdullah bin Ja'far Assegaf kepada wartawan, Rabu (13/3/2024).

Beliau adalah pemimpin Majelis Nurul Musthofa yang berdiri sejak tahun 2000. Menurut situs resminya, majelis ini menjadi tempat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com