JAKARTA, KOMPAS.com - Massa yang menggelar aksi di gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Menteng, Jakarta Pusat, membawa kentungan.
Perwakilan massa, Cary Greant mengatakan, kentungan itu melambangkan peringatan agar masyarakat waspada jelang pengumuman hasil rekapitulasi suara Pemilu, Jumat (15/3/2024).
"Kentungan ini adalah simbol untuk jaga-jaga. Waspada. Jaga-jaga maling suara pemilu yang merusak hasil (Pemilu)," ujar Cary kepada wartawan di lokasi.
Baca juga: Massa Demo di Depan Gedung Bawaslu RI, Bawa Spanduk Jokowi Tumbang
Pantauan Kompas.com, kentungan itu dibunyikan di sela-sela orasi. Khususnya sebagai gestur "sorakan" bagi sang orator.
Kentungan itu dibunyikan terus-menerus sebagai bentuk peringatan agar Bawaslu dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tetap bertugas netral sesuai fungsinya.
Cary mengungkapkan, massa aksi berharap agar Bawaslu dan KPU tetap "tegak lurus".
"KPU dan Bawaslu harus hati-hati (kalau curang). Masyarakat akan menggencarkan people power," ujar dia.
Sebagai informasi, sekelompok orang menggelar aksi di depan gedung Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, Jalan MH Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2024).
Mereka mengatasnamakan diri sebagai Gerakan Rakyat Selamatkan NKRI dan menuntut pemecatan Ketua Bawaslu dan KPU RI.
Baca juga: Polisi Terjunkan 1.197 Personel Jaga Demo di Bawaslu dan KPU RI
Pantauan Kompas.com, massa datang sekitar pukul 14.40 WIB.
Kaum wanita yang hadir membawa sejumlah spanduk yang diangkat tinggi-tinggi.
"Mahkamah Keluarga Sumber Kecurangan," demikian tulis salah satu spanduk itu.
"KKN Mencederai Demokrasi," bunyi spanduk yang lain.
Sementara itu, pada mobil komando terpasang spanduk berukuran besar bertuliskan "Jokowi Tumbang".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.