JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu hal menarik ketika Kompas.com berkunjung ke Makam Mbah Priok adalah banyaknya warung yang tak tutup meski pedagangnya sedang tidak berjualan.
Marbut di Makam Mbah Priok bernama Prada (27) mengatakan, jika warung tersebut ditunggui oleh penjualnya, maka warung itu buka dan jualan.
Namun, jika warung tidak ada penjual artinya tutup, meski pintu warung itu tidak ditutup.
"Kalau ada orangnya ya jualan. Tapi, kalau enggak ada ya enggak jualan," ucap Prada ketika ditanya oleh Kompas.com, Minggu (17/3/2024).
Baca juga: Koja Berdarah, Ketika 3 Tewas dan Ratusan Luka-Luka dalam Konflik Makam Mbah Priok
Prada menerangkan, memang kebanyakan warung di kawasan Makam Mbah Priok tidak pernah ditutup selama 24 jam, meski pedagangnya tak mau berjualan.
"Emang enggak pernah ditutup," sambungnya.
Prada mengungkapkan, tidak pernah ditutupnya warung yang ada di kawasan Makam Mbah Priok sudah menjadi tradisi.
Ia juga menegaskan, kawasan Makam Mbah Priok sangat aman.
Jadi, para pedagang tak pernah takut meninggalkan dagangannya dalam kondisi warung terbuka.
"Aman enggak ada yang mau gondol (ngambil)," kata Prada sambil tertawa.
Baca juga: Biografi Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad atau Mbah Priok
Warung-warung yang berada di Makam Mbah Priok menjual beraneka ragam makanan berat, snack, dan minuman.
Warung yang menjual makanan berada di area parkiran.
Area parkir Makam Mbah Priok juga sangat luas dan bisa menampung ratusan kendaraan.
"Bisa menampung 100 bus waktu itu dari Bogor," ungkapnya.
Tersedia juga bangku-bangku serta meja untuk para pengunjung bersantai sambil menikmati makanan di area itu.
Sementara ada satu warung yang menjual beraneka ragam buku islami berada di dekat pintu masuk Makam Mbah Priok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.