Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Alasan "Nyeleneh" Remaja yang Terlibat Tawuran di Bekasi, Mulai dari Isi Waktu hingga Ingin Terkenal

Kompas.com - 18/03/2024, 09:10 WIB
Larissa Huda

Editor

BEKASI, KOMPAS.com - Anak-anak usia remaja saat ini belum lepas dari kebiasaan buruk bertawuran. Bahkan mereka tak takut menggunakan senjata tajam dalam aksinya.

Alhasil, tak jarang pula bentrok dua kelompok remaja ini berujung maut. Nyawa mereka melayang sia-sia di usianya yang masih belia.

Mirisnya, tawuran ini kerap kali semakin intens setiap memasuki bulan suci Ramadhan. Motif mereka terlibat tawuran pun beragam, bahkan terkadang nyeleneh.

Baca juga: Kena Batunya, 12 Remaja yang Tawuran Sarung Berisi Batu di Pesanggrahan Masih Ditahan supaya Kapok

Mengisi waktu sahur

Dua kelompok remaja terlibat perang sarung di kolong tol Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jumat (15/3/2024) dini hari. Tawuran itu menewaskan remaja berinisial AA (17).

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Cikarang Barat Komisaris Gurnald Patiran berujar, aksi ini berawal dari ajakan korban AA (17) kepada pelaku N (17) melalui pesan teks aplikasi WhatsApp.

Keduanya diketahui tak saling kenal. Gurnald menuturkan, korban mengajak N untuk melakukan perang sarung sembari menungguu waktu sahur.

"Korban chat, 'Lu anak mana, gue anak sini. Ayo perang sarung untuk ngisi waktu'. Nah katanya untuk ngisi waktu menjelang sahur," tuturnya.

Keduanya lalu menyepakati lokasi di kolong tol Cibitung tepatnya di Jalan Arteri Tol Cibitung, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.

Baca juga: Tawuran di Kolong Jalan Tol Cibitung yang Tewaskan 1 Orang Berawal dari Perang Sarung

Kelompok AA dan kelompok N pun tergabung dalam perang sarung itu. Salah satu anggota kelompok N, MAA membawa kunci T.

Alat itulah yang digunakan MAA untuk menghantam kepala AA hingga luka parah dan tak sadarkan diri. Akhirnya, AA dinyatakan tewas di rumah sakit.

Supaya terkenal

Tiga gangster bersenjata tajam terlibat tawuran di Jalan Raya Narogong, Bojong Menteng, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Sabtu (9/3/2024) pukul 03.30 WIB.

Tiga kelompok tersebut, yakni Setu Bersatu bergabung dengan KP2G melawan kelompok Timur Everybody.

Dalam video yang tersebar di media sosial, para pelaku tumpah ruah ke jalanan. Sebagian dari mereka bahkan mengacungkan senjata tajam.

Baca juga: Terlibat Tawuran di Bekasi, 9 Gangster dari Tiga Kelompok Berakhir Dibui

Aksi tawuran bersenjata tajam yang melibatkan tiga kelompok gangster itu mengakibatkan adanya satu korban luka, YTS dari kelompok Timur Everybody.

Polisi mengungkapkan motif tiga kelompok gangster melakukan aksi tawuran sembari "perang" kembang api itu demi eksistensi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com