Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikatan Tali di Tangan Jadi Petunjuk Polisi Selidiki Kematian Sekeluarga di Apartemen Penjaringan

Kompas.com - 18/03/2024, 16:17 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tali yang terikat di tangan para korban bisa jadi petunjuk untuk menguak penyebab satu keluarga bunuh diri di Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut).

Diketahui. sekeluarga yang lompat dari lantai 22 apartemen tersebut diduga terjun dengan tangan saling terikat dengan tali.

"Tali itu menjadi clue-nya untuk cek apakah ada DNA lain atau tidak," ungkap Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan, di Polres Jakut, Senin (18/3/2024).

Baca juga: Sederet Kasus Sekeluarga Tewas Bunuh Diri, dari Kasus Kalideres sampai Apartemen Penjaringan

Dengan mengetahui keberadaan DNA lain atau tidak, akan menegaskan kasus ini pada dugaan pembunuhan atau bunuh diri.

"Kita masih cari pembuktian dari tali untuk tahu jawaban," sambung Gidion.

Gidion menduga bunuh diri ini sudah direncanakan dengan matang.

Namun, siapa yang menginisiasinya masih terus didalami oleh pihak kepolisian.

"Siapa sih yang menentukan si ibu berpasangan dengan anak laki, si bapak berpasangan dengan perempuan pastikan ada aktor di balik itu semua," kata dia.

Gidion belum bisa menentukan, apakah sosok itu merupakan orang lain atau salah satu dari keempat korban tersebut.

Baca juga: Sekeluarga Bunuh Diri di Apartemen Penjaringan, Kriminolog Duga Berkaitan dengan Masalah Keuangan

Namun, Gidion meyakini tidak mungkin kedua anaknya yang menginisiasi tindakan bunuh diri ini.

"Anak kan enggak mungkin menginisiasi, pasti anak diinisiasi," ucap dia.

Pihak kepolisian juga sudah melakukan tiga kali olah TKP untuk lebih menguatkan penyidikan.

"Terakhir penguatan untuk pemeriksaan DNA, tracing CCTV," kata Gidion.

Diberitakan sebelumnya, masyarakat sempat digegerkan dengan kejadian 1 keluarga bunuh diri dengan cara melompat dari lantai 22 di Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakut, pada Sabtu (9/3/2024).

Satu keluarga tersebut terdiri dari ayah berinisial (EA), ibu (AEL), anak perempuan (JL), dan anak laki-laki (JWA).

Baca juga: Sekeluarga yang Bunuh Diri Tangannya Saling Terikat saat Terjun di Apartemen Penjaringan

Penyebab satu keluarga bunuh diri tersebut belum terungkap dan meninggalkan tanda tanya di benak banyak orang.

Polisi masih menunggu hasil pemeriksaan forensik untuk membuka secara terang motif dari bunuh diri itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com