Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Hapus Rasa Sepi, Sudarman Jadi Marbut Masjid di Usia Senja

Kompas.com - 19/03/2024, 13:15 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudarman (68), Warga Manggarai, Jakarta Selatan, menjadi marbut Masjid Al-Falaah demi menghapus rasa sepi.

Hampir 12 tahun lamanya, Sudarman hidup seorang diri di rumah. Sang istri meninggal dunia pada 2012 akibat mengidap penyakit hipertensi.

Sementara kedua anaknya sudah memiliki keluarga dan tinggal di rumah masing-masing.

 Baca juga: Ingat Kematian, Titik Balik Tamin Menemukan Jalan Kebaikan sampai Jadi Marbut Masjid

Sambil berlinang air mata, Sudarman mengungkapkan kerinduannya pada sang istri.

Namun, apa boleh buat. Sudarman hanya mampu menebus rasa rindunya melalui lantunan ayat-ayat surat Yasin.

"Wah, kalau dibilang kangen ya kangen banget. Cuma ya terus terang aja saya setiap Jumat selalu ngirimin ngaji Yasin mulu," ucap Sudarman ketika ditemui oleh Kompas.com, Senin (18/3/2024).

Ketika kakinya masih kuat, setiap hari Jumat, ia selalu menyempatkan datang ke kuburan sang istri.

"Dulu saat kuat jalan setiap Jumat ke kuburan bawa arit untuk bersihin," sambung dia.

Hidup tanpa sosok istri membuat Sudarman merasa begitu hampa ketika berada di rumah.

Hal itulah yang membuat ia memilih menjadi marbut masjid di usianya yang tak lagi muda.

 Baca juga: Cerita Tobat Tamin, Dulunya Pemain Gaple, Kini Marbut Masjid Al-Jabr

Awal mula jadi marbut masjid

Selain untuk menghapus rasa sepi, alasan Sudarman menjadi marbut masjid bukan karena uang semata.

Ia mengaku, sejak usianya masih remaja sudah senang main dan menghabiskan malam di masjid.

"Jujur aja, saya dulu waktu remaja sampai nginep-nginep di masjid," ucap dia.

Semasa remaja, Sudarman banyak menghabiskan waktu di masjid bersama sahabat-sahabatnya yang tinggal di RW sebelah.

Namun, kini para sahabatnya sudah lebih dulu menghadap Ilahi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisir Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisir Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Megapolitan
Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com